Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan telah mengonfirmasi sebanyak 9 kasus suspek penyakit cacar monyet atau monkeypox yang ditemukan di Indonesia.
Kendati demikian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa setelah menjalani pemeriksaan penyakit cacar monyet, seluruh pasien itu telah dinyatakan negatif dan bebas dari infeksi virus cacar monyet.
Adapun Budi menyampaikan bahwa pihaknya tengah menunggu kedatangan jenis reagen yang didatangkan secara langsung dari China, untuk keperluan pemeriksaan RT-PCR penyebab cacar monyet.
Dirinya menambahkan bahwa pemeriksaan terhadap penyakit cacar monyet ini telah dapat dilakukan di 1.1000 laboratorium RT-PCR yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kemampuan tes terhadap penyakit monkeypox ini bisa dilakukan di 1.100 laboratorium PCR yang kita punya dari keperluan tes Covid-19,” tutur Budi dikutip dari YouTube Kementerian Kesehatan RI, Selasa (26/7/2022).
Sementara itu, Budi juga membenarkan akan adanya potensi penyebaran yang lebih tinggi di beberapa kelompok masyarakat, seperti kalangan pria gay.
Mengenai hal tersebut, dia menekankan bahwa Kemenkes telah melakukan upaya pendekatan ke sejumlah organisasi yang menaungi kelompok-kelompok rentan tersebut, agar dapat mencegah penyebaran kasus cacar monyet yang lebih tinggi di Indonesia.
“Jadi kita sekarang sudah melakukan pendekatan ke organisasi yang mengelola kelompok ini, untuk bisa melakukan surveilance secara aktif dan supaya kami juga bisa melakukan testing secara langsung,” jelas Budi.
Untuk diketahui, mengacu pada data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga 22 Juli 2022, kasus cacar monyet telah tersebar di 75 negara di dunia, dengan total sebanyak 16.016 kasus positif.
Adapun wabah cacar monyet juga telah ditetapkan sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional pada Minggu (24/7/2022).