Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menduga Covid-19 subvarian Omicron BA.2.7.5 yang ditemukan di India pada Mei lalu sudah masuk ke Indonesia.
"Sejauh ini belum ada rilis resmi dari pemerintah, tapi menurut saya mestinya sudah masuk tapi belum terdeteksi," kata Masdalina saat dihubungi, Minggu (17/7/2022).
Sebelumnya, dikabarkan subvarian Omicron BA.2.75 telah ditemukan di Singapura pada Kamis (14/7/2022) lalu. Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan sebanyak dua orang terdeteksi dan segera melakukan isolasi. Oleh karena itu, Masdalina menilai bukan mustahil jika subvarian tersebut juga sudah masuk ke Indonesia.
Menurut Masdalina, hal ini lantaran kecepatan penyebaran atau waktu reproduction number per unit untuk Omicron lebih banyak dari varian Delta sebelumnya.
"Maksudnya dalam 1 masa inkubasi terpanjang dia bisa menularkan 10-40 orang," ujarnya.
Di sisi lain, dia juga meyakini bahwa penyebab utama lonjakan Covid-19 akhir-akhir ini merupakan imbas dari triple mutan yang belakangan bersirkulasi di sejumlah negara yaitu BA4, BA5, dan BA2.75 ini.
Namun, dia menegaskan bahwa virulensi atau tingkat keparahan virus dan tingkat kematiannya pun relatif rendah. Artinya, ketiga subvarian ini tidak begitu ganas.
Meskipun demikian, untuk kelompok rentan seperti bayi di bawah 5 tahun, lansia, pasien komorbid, dan imunokompromais (kondisi tubuh yang sulit melawan infeksi) perlu penjagaan yang lebih ketat menghadapinya.