Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin berharap banyak kepada organisasi perempuan Islam Fatayat NU untuk memajukan kaum perempuan hingga menyukseskan gelaran G20.
Sebagai organisasi yang telah lama terbentuk, Wapres menyampaikan apresiasinya terhadap kiprah Fatayat NU dalam mengabdi bagi bangsa dan negara.
"Pada kesempatan kali ini, saya ingin menyampaikan apresiasi atas kiprah para kader wanita muda yang tergabung dalam Fatayat NU," ujarnya dalam sambutannya pada Pembukaan Kongres XVI Fatayat NU, dikutip melalui laman Youtube Wakil Presiden Republik Indonesia, Jumat (15/7/2022).
Menurutnya, sejak 1950-an, berbagai karya sosial telah dilaksanakan Fatayat NU dengan penuh keikhlasan sebagai bentuk pengabdian pada organisasi, masyarakat dan negara. Bahkan, keikhlasan merupakan sikap yang melekat pada kalangan santri, termasuk pada anggota Fatayat NU.
Sikap ikhlas itu juga menjadi identitas sakhsiyyah atau kepribadian para kader Nahdlatul Ulama.
Oleh karenanya, Wapres berharap Fatayat NU, sebagai salah satu organisasi perempuan Islam sekaligus lembaga otonom NU, dapat terus memberikan kontribusi yang signifikan di segala bidang pembangunan untuk membawa Indonesia menuju negara maju, adil, dan makmur.
Ma'ruf pun mendorong organisasi perempuan Islam Fatayat NU mengambil bagian dalam menyukseskan agenda Presidensi G20 Indonesia.
"Saya mendorong Fatayat NU untuk turut ambil bagian dalam menyukseskan agenda Presidensi G20 Indonesia yang terkait dengan isu-isu pemberdayaan perempuan," ujarnya
Wapres menyampaikan upaya untuk terus memperkuat pemberdayaan perempuan menjadi salah satu agenda Presidensi G20 Indonesia tahun ini melalui Women-Twenty (20).
Terdapat empat isu prioritas yang dibahas dalam Women-20, yaitu diskriminasi dan kesetaraan perempuan, inklusi ekonomi untuk pemberdayaan perempuan, peningkatan perempuan perdesaan dan penyandang disabilitas, serta peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Ma'ruf Amin mengatakan bahwa Indonesia patut bersyukur karena kalangan muslimat/perempuan muslim memiliki kesempatan yang setara dengan laki-laki untuk mengenyam pendidikan dan berkarya sesuai dengan minat dan bakatnya, hingga menduduki posisi strategis dalam dunia kerja, usaha maupun politik dan pemerintahan.
Kendati demikian, kesempatan yang terbuka itu, menurutnya belum sepenuhnya dimanfaatkan, terutama yang tinggal di perdesaan dan daerah terpencil.
"Oleh sebab itu, masih dibutuhkan kerja lebih keras untuk terus memajukan perempuan-perempuan Indonesia. Dalam hal ini, langkah-langkah strategis dari Fatayat NU sangat diharapkan," kata Ma'ruf.