Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Senior Administrasi Sipil-Militer Rusia Vladimir Rogov mengklaim Pemerintah Kiev, Ukraina tengah berupaya membuat alasan untuk mencegah kunjungan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye di Energodar.
"Kiev mencari dan membuat dalih untuk mencegah kunjungan inspektur IAEA ke PLTN Zaporozhye," tulis Vladimir Rogov lewat saluran Telegram, dikutip dari TASS, Rabu (13/7/2022).
Rogov menduga, bahwa Pemerintah Ukraina takut akan penyelidikan resmi dari IAEA terkait fakta pembuatan bom kotor untuk militan Ukraina.
Dikutip dari media lokal Ukraina interfax.com, penolakan kunjungan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Mariano Grossi ke PTLN Zaporozhye karena masih diduduki Rusia.
"Pihak Ukraina tidak mengundang Grossi untuk mengunjungi PLTN Zaporizhia dan sebelumnya menolak kunjungan tersebut, menekankan bahwa kunjungan ke pabrik hanya akan mungkin jika kontrol atas itu dikembalikan ke negara kita," kata Energoatom, perusahaan pengoperasi PTLN di Ukraina.
Untuk diketahui, PTLN Zaporozhye terbakar pada bulan Maret lalu akibat serangan Rusia. Hal ini menyebabkan IAEA turut memantau langsung keamanan di wilayah tersebut.
Baca Juga
Pihak Energoatom justru menuduh Rusia memutus operator Ukraina, sehingga komunikasi antara PTLN dengan IAEA hilang.
"Hilangnya komunikasi antara ZNPP dan IAEA disebabkan oleh tindakan penjajah Rusia, yang memutuskan operator Ukraina Vodafone di Energodar, dan IAEA memiliki kontrak transmisi data dengan Vodafone," jelasnya.
Pihak IAEA Grossi sebelumnya sempat menerima undangan Ukraina untuk mengunjungi PTLN beberapa waktu lalu.
Kedatangannya untuk melegitimasi penempatan yang dilakukan penjajah Rusia di sana. Namun, menurut pihak Ukraina kunjungan Grossi sebelumnya tidak membawa manfaat apapun, justru menyetujui semua tindakan Rusia.