Bisnis.com, JAKARTA - Anggota parlemen Partai Konservatif, Tom Tugendhat maju sebagai kandidat pertama pengganti PM Inggris Boris Johnson yang telah mengumumkan pengunduran dirinya.
Ketua Komisi Urusan Luar Negeri di Majelis Rendah (House of Commons) yang belum pernah bertugas di pemerintahan itu mengatakan dia akan mengembalikan partai ke “awal yang bersih”.
Seperti dilansir Daily Telegraph, dia mengatakan akan menyusun koalisi luas yang akan membawa energi dan ide-ide baru kepada pemerintah dan.
Dia juga akan menjembatani perpecahan Brexit yang telah mendominasi sejarah Inggris baru-baru ini.
“Saya pernah bertugas sebelumnya di militer dan sekarang di parlemen. Sekarang saya berharap untuk menjawab panggilan sekali lagi sebagai perdana menteri. Saatnya untuk memulai dengan bersih. Sudah waktunya untuk pembaruan,” katanya seperti dikutip TheGuardian.com, Jumat (8/7/2022).
Boris Johnson mengumumkan pengunduran dirinya tetapi mengatakan dia ingin tetap sebagai perdana menteri sampai Partai Konservatif memilih pemimpin baru meskipun tokoh senior termasuk Lord Michael Heseltine dan Sir John Major memintanya untuk segera turun.
Baca Juga
Johnson mengatakan kepada kabinetnya bahwa pemerintah sekarang akan fokus pada agenda yang telah diputuskan. Karena itu, para menteri kabinet tidak boleh menerapkan kebijakan baru atau membuat perubahan besar.
Sedangkan jadwal suksesi akan diumumkan oleh Komite 1922 minggu depan.
Menurut hasil jajak pendapat oleh lembaga survei YouGov, anggota Partai Konservatif Ben Wallace yang menjabat sebagai menteri pertahanan, berada di posisi terbaik untuk menggantikan Johnson.