Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah tingginya dinamika geopolitk global yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina, di negara-negara kepulauan kawasan Pasifik juga terjadi dinamika yang sama.
Bedanya, di negara itu tidak ada perang, tetapi menunjukkan dinamika regional yang tidak kalah menariknya karena adanya perebutan kepentingan global.
Mulai dari Papua Nugini yang luas hingga negara pulau kecil Tuvalu menemukan diri mereka dalam posisi baru yang sangat berpengaruh. Apalagi, saat negara Barat dan China bertarung untuk mendapatkan dukungan strategis mereka.
Tak dapat dipungkiri, kekuatan negosiasi mereka akan memberi kelompok negara itu lebih banyak kekuatan untuk menarik bantuan internasional. Tujuannya untuk mengatasi ancaman terbesar di kawasan itu, terutama terkait isu perubahan iklim.
Pasalnya, setelah dunia gagal menjaga pemanasan global naik sampai batas 1,5 derajat Celcius, negara-negara Kepulauan Pasifik besar kemungkinan akan lebih sering meengalami bencana akibat perubahan iklim dan cuaca.
Artinya, akan ada peningkatan genangan atol, pulau yang tertutup permukaan air serta rumah yang terendam akibat akibat naiknya air laut.