Bisnis.com, JAKARTA— Rusia melakukan empat serangan rudal ke Kiev setelah tiga pekan kehidupan di ibu kota Ukraina itu relatif tenang. Serangan itu terjadi saat para pemimpin G7 melakukan pertemuan di Jerman.
Kepulan asap membubung di atas distrik Shevchenkivskyi tengah, sebuah kawasan perguruan tinggi, restoran, dan galeri seni pada pukul 06.22 waktu zetempat.
Saat itu para pemimpin G7 mempersiapkan pertemuan tiga hari di Jerman dengan agenda utama pembahasan perang Rusia di Ukraina.
Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko mengatakan dua bangunan tempat tinggal dihantam rudal sebagai upaya untuk mengintimidasi Ukraina sebelum pertemuan G7 dan pertemuan puncak NATO di Madrid yang dimulai pada Selasa.
Sekitar pukul 11 pagi, setidaknya ada beberapa laporan yang belum dikonfirmasi tentang dua ledakan lagi di Kyiv, tetapi menurut pejabat setempat ledakan yang terdengar adalah suara pertahanan udara yang menghancurkan serangan Rusia lainnya.
Satu pria tewas dan enam orang, termasuk seorang wanita dari Rusia, dibawa ke rumah sakit. Sementara seorang gadis tujuh tahun diselamatkan dari puing-puing, kata Klitschko.
Baca Juga
"Dia masih hidup," katanya di akun Telegram sembari menambahkan bahwa petugas penyelamat berusaha menyelamatkan ibunya. Dia juga mengatakan banyak penduduk terjebak di bawah puing-puing seperti dikutip TheGuardian.com, Senin (27/6).
“Kami mendengar empat ledakan yang sangat keras,” kata Marina, 33, seorang warga yang tinggal di sebuah gedung apartemen yang dekat dengan serangan rudal.
“Seluruh gedung bergetar. Untungnya apartemen kami baik-baik saja. Saya tidak tahu apakah saya akan pindah dan saya perlu menenangkan diri dan kemudian mengambil keputusan.
Serangan itu terjadi ketika pasukan Rusia di Ukraina timur berusaha untuk menerobos Lysychansk, setelah menghancurkan kota kembarnya Sievierodonetsk menjadi puing-puing.
Jika Lysychansk jatuh, seluruh wilayah Luhansk, yang bersama dengan Donetsk membentuk wilayah Donbas timur akan jatuh ke bawah kendali Rusia. Langkah itu menandai terobosan strategis lain bagi presiden Rusia, Vladimir Putin sejak awal invasi.
Kantor berita Rusia Interfax dan pejuang separatis pro-Rusia mengatakan pasukan Rusia telah memasuki Lysychansk pada Sabtu setelah pasukan Ukraina diperintahkan untuk mundur dari Sievierodonetsk. Namun klaim itu tidak dapat diverifikasi secara independen dan tidak ada komentar langsung dari pihak Ukraina.
Serhiy Haidai, gubernur provinsi Luhansk, mengatakan di Facebook bahwa pejuang Rusia dan separatis berusaha memblokade Lysychansk dari selatan.