Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bakal Temui Putin dan Zelensky, Dubes Uni Eropa Puji Jokowi

Uni Eropa puji sikap Presiden Joko Widodo untuk menyerukan setop berperang.
Presiden RI Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di kediaman kenegaraan Bocharov Ruchei, di Sochi, Rusia,  Rabu (18/5)./Reuters-Sergei Karpukhin
Presiden RI Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di kediaman kenegaraan Bocharov Ruchei, di Sochi, Rusia, Rabu (18/5)./Reuters-Sergei Karpukhin

Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Piket mengatakan Indonesia memiliki kepentingan yang besar guna menciptakan solusi perdamaian dalam peperangan yang terjadi di Ukraina.

Piket tidak memungkiri adanya dampak perang yang nyata bagi negara di kawasan lain seperti Asia. Buktinya, Indonesia dan negara Asia lainnya tidak dapat menghindari inflasi yang disebabkan oleh krisis komoditas dan pangan.

Dia mengapresiasi sikap Presiden Joko Widodo untuk menyerukan setop berperang di tengah tantangan presidensi G20 yang harus menjaga keseimbangan bertindak koheren dengan nilai-nilai multilateral Indonesia dan dukungan kuat untuk perdamaian.

Selain menyerukan penghentian perang, Jokowi mengagendakan untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Zelensky Volodymyr Zelensky.

"Dengan kata lain, Indonesia dan negara Asia lainnya punya kepentingan besar untuk berperan dalam penyelesaian konflik," ungkapnya dalam acara yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) pada Rabu (22/6/2022).

Adapun dari sisi blok ini, Uni Eropa sedang menghadapi tantangan untuk memastikan ketahanan pangan dan energi setelah Rusia telah memangkas aliran gas ke beberapa negara seperti Bulgaria, Polandia, Finlandia, Denmark, Belanda, hingga Jerman.

Blok ini harus mencari sumber alternatif baru, meskipun akan sangat sulit dan biayanya mahal. Beberapa kontrak yang sudah berhasil diteken adalah untuk pengiriman LNG terutama dari Mediterania dan Teluk.

UE akan segera mengajukan kebijakan baru untuk mengatasi masalah tersebut, termasuk dengan kebijakan hijau untuk mengurangi CO2 dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan seperti pembangkit listrik bertenaga angin dan hidro.

"Dan juga memangkas penggunaan energi dan memangkas konsumsi. Dalam beberapa pekan atau beberapa bulan ke depan, kita akan melihat pengajuan Uni Eropa terkait hal itu," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper