Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sub Varian Baru Omicron Terdeteksi, Warga Diminta Waspada

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami kenaikan berkenaan dengan ditemukannya sub varian baru Omicron yaitu BA.4 dan BA.5.
Juru Bicara Pemerintah Dokter Reisa Broto Asmoro di Kantor Presiden, Senin (21/9/2020) - Youtube Setpres
Juru Bicara Pemerintah Dokter Reisa Broto Asmoro di Kantor Presiden, Senin (21/9/2020) - Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami kenaikan seiring menyebarnya varian baru Omicron yaitu BA.4 dan BA.5.

Reisa pun mengajak masyarakat untuk meningkatkan kembali kewaspadaan dan mempersiapkan diri guna membantu menciptakan kondisi dan status kesehatan yang baik dan terkendali di Indonesia.

Dia juga menyampaikan bahwa booster atau suntikan ketiga vaksin Covid-19 menjadi hal utama dan sangat penting.

“Dengan tingginya imunitas atau kekebalan dalam tubuh kita dan masyarakat, maka diharapkan tidak terjadi lonjakan kasus yang tinggi kembali dan angka kesakitan serta kefatalan dapat menurun,” ujarnya, disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (17/6/2022).

Selain menerima suntikan ketiga atau booster, Reisa menekankan juga bahwa penerapan protokol kesehatan juga menjadi faktor lainnya yang memberikan pengaruh dalam menekan transmisi Covid-19.

“Karena belajar dari pengalaman pula, dapat kita simpulkan bersama bahwa mulai dari penggunaan masker yang baik dan benar, menjaga jarak, mencuci tangan dengan rutin, kemudian melakukan vaksinasi dan booster, serta berbagai upaya gaya hidup sehat dan protokol kesehatan lainnya, terbukti efektif dalam menekankan penularan di tengah-tengah masyarakat,” tegas Reisa.

Reisa juga turut menyampaikan bahwa status kesehatan yang baik dan terkendali di tengah-tengah peningkatan kasus Covid-19 memiliki penilaian berdasarkan beberapa hal sesuai standar dari WHO.

“Salah satunya adalah penilaian transmisi komunitas atau penularan dalam masyarakat, dimana untuk level satu adalah apabila terdapat kurang dari 20 kasus per 100 ribu penduduk per minggunya, kemudian untuk rawat inap kurang dari lima kasus per 100 ribu penduduk per minggunya, dan untuk kematian kurang dari satu per 100 ribu penduduk per minggu,” tutur Reisa.

Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru kemudian menjelaskan bahwa berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan per 15 Juni 2022, situasi Indonesia masih dapat dikategorikan dalam level satu dan dinilai terkendali.

“Dimana transmisi komunitas kasus di Indonesia masih rendah yakni di 1,58 per 100 ribu penduduk per minggu, dengan rawat inap di rumah sakit dan kematian cenderung rendah,” sambung Reisa.

Selain tingkat transmisi komunitas, jumlah kasus positif di Indonesia hingga tanggal 15 Juni 2022 berada pada angka 2,15 persen, angka tersebut masih berada di bawah standar WHO yakni 5 persen.

“Sehingga dapat disimpulkan kondisi saat ini masih dinilai terkendali,” ujar Reisa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper