Bisnis.com, JAKARTA – Memasuki tahap uji klinis ketiga, Direktur Utama PT Biofarma (Persero) Honesti Basyir memastikan bahwa vaksin BUMN akan diprioritaskan sebagai vaksin dosis ketiga atau booster serta vaksin untuk anak usia di bawah 18 tahun.
“Prioritasnya untuk booster dan anak, karena memang kita masih kekurangan pasokan vaksin untuk anak dan juga belum banyak jenis vaksin yang mendapatkan lisensi untuk dapat diberikan kepada anak-anak,” jelas Honesti dalam kick off Uji Klinis Fase 3 Vaksin BUMN, Semarang, Kamis (9/6/2022).
Honesti menyampaikan, bahwa proses uji klinis tahap 3 ditargetkan rampung pada Juli 2022, kemudian akan mengantongi izin emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sementara itu, untuk kapasitas produksi vaksin BUMN, Honesti menyebut per tahunnya mencapai angka 120 juta dosis.
“Kami siapkan kapasitas sebanyak 120 juta dosis per tahun, dan akan kami produksi sesuai dengan kebutuhan,” kata Honesti.
Untuk diketahui, vaksin BUMN merupakan jenis vaksin produksi Indonesia yang kemudian dikembangkan holding BUMN, yakni PT Biofarma (Persero) dengan Baylor College of Medicine, Amerika Serikat (AS).
Baca Juga
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa vaksin BUMN menjadi salah satu jenis vaksin yang berhasil masuk dalam daftar kandidat vaksin yang dirilis WHO.
“Konteksnya, kita tidak hanya bisa memposisikan diri sebagai fakir untuk penemuan daripada science ataupun industry kesehatan secara menyeluruh,” ujar Erick dalam kesempatan yang sama.