Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah Indonesia akan terus melanjutkan dukungannya terhadap upaya pemulihan pascapandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam sambutannya secara daring pada acara The Future of Asia Conference, yang disaksikan di Jakarta, Jumat malam.
"Indonesia akan terus mendukung upaya pemulihan pascapandemi," ujar Jokowi, dikutip Antara, Sabtu (28/5/2022).
Presiden memaparkan tiga langkah utama pemerintah untuk mendukung upaya ini. Pertama, Indonesia akan terus mengupayakan penguatan kerja sama ekonomi di tingkat bilateral, terutama dengan mitra-mitra strategisnya.
Dia mencontohkan kerja sama ekonomi telah dilakukan Indonesia dengan Jepang. Dalam pembicaraan bilateral Presiden dengan Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio di Jakarta April 2022, Indonesia dan Jepang sepakat untuk semakin menguatkan kemitraan ekonomi, serta meningkatkan perdagangan dan investasi melampaui tren sebelum pandemi.
Indonesia dan Jepang sepakat memperluas akses pasar dan mengatasi hambatan perdagangan, terutama ekspor produk pertanian dan perikanan Indonesia.
Baca Juga
Kedua, Indonesia akan terus berupaya melakukan kerja sama dalam kerangka ASEAN. Hal ini agar negara-negara ASEAN bersama-sama bekerja keras untuk lebih bisa menikmati rantai nilai global.
Presiden menekankan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang telah disetujui dua tahun lalu perlu segera diimplementasikan untuk memperkuat integrasi ekonomi kawasan yang saling menguntungkan.
"Implementasi RCEP berpotensi meningkatkan ekonomi kawasan 10 persen dalam lima tahun ke depan dan berkontribusi 187 miliar dolar AS pada GDP kawasan," paparnya.
Ketiga, sebagai pemegang Presidensi G20 Tahun 2022, Indonesia ingin memastikan agar G20 menjadi katalisator pemulihan ekonomi global.
Presiden mengatakan terdapat tiga sektor penting yang akan menjadi prioritas Presidensi Indonesia, yakni penguatan arsitektur kesehatan global; transisi energi untuk memastikan dukungan teknologi, investasi, pembiayaan transisi energi, pembangunan hijau khususnya bagi negara berkembang; serta transformasi digital untuk memperkuat sumber pertumbuhan baru dan perluasan peluang ekonomi termasuk untuk UMKM.
"Harapan kita tahun 2022 dapat menjadi tahun pemulihan, the year of recovery. Sekali lagi saya berharap para peserta konferensi akan menghasilkan pemikiran dan terobosan bagi percepatan pemulihan dan kebangkitan global," pungkasnya.