Bisnis.com, JAKARTA - Dengan meningkatnya kasus Covid-19 yang ada di Korea Utara dan kurangnya tenaga medis serta anti- vaksinasi, membuat WHO mengkhawatirkan varian baru Virus Corona dan gelombang besar penyebaran Covid-19.
Permasalahan penanganan Covid-19 di Korea Utara memang menjadi polemik sampai saat ini. Sebab, masyarakat Korea Utara sampai saat ini belum melaksanakan vaksinasi untuk mencegah penularan Covid-19.
Salah satu penyebab dari tidak diberlakukannya vaksinasi adalah kebijakan Pemerintah Korea Utara yang tidak mengizinkan vaksin masuk ke negaranya. Melansir dari ipcs.or, Jumat (20/5/2022), Korea Utara merupakan satu dari dua negara yang menolak vaksinasi Covid-19.
Sebetulnya, Korea Utara mendapatkan tawaran vaksin Covid-19 dari beberapa negara, tetapi negara yang dipimpin Kim Jong-un itu menolak tawaran tersebut. Hal ini dapat memunculkan bencana jangka pendek terjadi di Korea Utara, dan saat banyak kasus bergejala Covid-19 seperti demam di negara itu. The Guardian melaporkan lebih dari 2 juta warga mengalami gejala Covid-19.
Dengan bertambahnya kasus Covid-19, beberapa orang asing atau wisatawan secara bertahap meninggalkan Korea Utara selama beberapa gelombang pandemi. Bahkan dalam gelombang terakhir pakar teknis dan manajer senior PBB juga telah meninggalkan Korea Utara.
Ketidakhadiran mereka akan menjadi masalah besar lainnya dalam mengoordinasikan pengiriman vaksin ke Korea Utara.
Baca Juga
Lebih 2 Juta Orang Bergejala Covid-19
Diketahui, ada penambahan kasus bergejala Covid-19 sebanyak 263.370 orang, dan dua orang meninggal dunia. Dengan bertambahnya korban meninggal, tercatat sudah ada 65 orang korban meninggal dunia dan lebih dari 2,24 juta mengalami demam.
Kee Park, spesialis kesehatan global di Sekolah Kedokteran Harvard yang telah bekerja pada proyek perawatan kesehatan di Korea Utara, mengatakan sebelumnya jumlah kasus baru akan mulai melambat sebagai akibat dari langkah-langkah pencegahan yang diperkuat seperti pembatasan perjalanan dan memisahkan pekerja dalam kelompok.
Tapi, kata Park, Korea Utara akan berjuang untuk memberikan pengobatan bagi jumlah penderita Covid-19 yang sudah banyak, dan mengkhawatirkan jika jumlah kematian bisa mencapai puluhan ribu.
Pemerintah Korea Utara mengklaim, bahwa wabah Covid-19 di negara itu berada dalam fase menurun. Namun, para pejabat di Korea Selatan mengatakan sulit untuk menarik kesimpulan karena tidak jelas bagaimana Korea Utara menghitung jumlah pasien demam dan Covid-19.
Korea Utara benar-benar menutupi kasus Covid-19 yang terjadi di negaranya dan tidak secara terang-terangan memberikan informasi terkait berapa banyak yang positif Covid-19.