Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa Indonesia dan China memiliki hubungan bilateral yang erat. Hal itu terbukti dari jalinan kerja sama di bidang perdagangan.
Wapres menyebut capaian nilai perdagangan antara Indonesia dan China mencapai US$110 milyar pada 2021. Oleh karena itu, Wapres berharap kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak dapat terus ditingkatkan.
“Saya berharap Indonesia dan Tiongkok (China) dapat terus memanfaatkan kesempatan sekarang ini untuk mewujudkan kerja sama yang lebih konkret yang lebih menguntungkan, dan kami sangat menghargai semangat dari Tiongkok untuk membuka lebih luas lagi kerjasama dalam berbagai bidang,” ujarnya saat menerima Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang di Kediaman Resmi Wapres, di Jakarta, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (18/5/2022).
Lebih jauh, Wapres menyatakan bahwa kerja sama Indonesia dan China dapat terus meningkatkan nilai perdagangan di masa mendatang, sehingga diharapkan defisit perdagangan Indonesia dapat diminimalisir.
“Saya titip pada Pak Duta Besar selama bertugas di Indonesia, untuk terus mendorong kebijakan kedua negara yang mempersempit defisit atau menyeimbangkan nilai perdagangan dari kedua negara,” ujarnya.
Wapres juga berharap China dapat memperluas produk ekspor dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Indonesia.
Baca Juga
Untuk itu, Wapres mendorong agar dilakukan koordinasi yang masif dalam penyelesaian permasalahan ekspor produk dari Indonesia ke China.
Dalam pertemuan tersebut, Wapres juga memberikan ucapan selamat kepada Dubes China untuk Indonesia, Lu Kang, atas penugasan baru yakni ditempatkan di Indonesia.
“Selamat datang dan selamat atas penugasan yang baru sebagai Duta Besar di Jakarta. Terkait kerjasama antara kedua negara, saya sangat senang melihat perkembangan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok yang semakin kokoh,” ucapnya.
Sementara itu, Lu Kang meminta dukungan Indonesia untuk dapat menjalankan hal yang telah disepakati antara kedua Kepala Negara.
“Saya bersedia bersama-sama dengan pihak Indonesia melaksanakan kesepakatan-kesepakatan penting yang telah dicapai oleh Kepala Negara kita, supaya membawa lebih banyak kemanfaatan dan kesejahteraan bagi rakyat kita,” ujarnya.
Hambatan Ekspor Produk Perikanan dan Pertanian
Wakil Kepala Negara menyampaikan salah satu hambatan yang kini dihadapi adalah terkait ekspor produk perikanan dan pertanian Indonesia ke China.
Menanggapi hal tersebut, Lu Kang mengungkapkan permintaan masyarakat Tiongkok terhadap produk Indonesia di bidang pertanian dan perikanan tergolong tinggi.
“Sebenarnya masyarakat Tiongkok sangat tertarik dengan produk-produk Indonesia yang unggul. Pihak Tiongkok bersedia mengimpor lebih banyak produk-produk Indonesia di bidang pertanian dan perikanan,” ungkapnya.
Di sisi lain, untuk mengatasi hambatan dalam upaya meningkatkan kerja sama investasi dan perdagangan, Lu Kang mengusulkan untuk memperbarui perjanjian dalam bidang teknologi dan ekonomi.
“Kami mengusulkan agar meng-update perjanjian di bidang teknologi dan ekonomi antara Tiongkok dan Indonesia untuk memudahkan perizinan perusahaan ke pasar dan kami menyambut berbagai upaya dalam membuka akses pasar, baik secara bilateral maupun secara regional,” jelasnya.
Lebih lanjut, Lu Kang juga menceritakan pengalamannya ketika berkunjung ke Bali. Di sana dia diberi kelapa muda oleh Gubernur Bali, yang menurutnya kelapa muda tersebut rasanya sangat enak.
“Saya kemudian upload kelapa muda tersebut di media sosial, sebagai Duta Besar Tiongkok, saya bersedia mempromosikan produk-produk unggulan dari Indonesia ke masyarakat Tiongkok,” ujarnya.