Bisnis.com, JAKARTA - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman memprediksi status krisis kesehatan pandemi Covid-19 di dunia akan dicabut pada akhir 2022 atau awal 2023.
Akhir krisis kesehatan pandemi Covid-19 akan terjadi jika sepertiga negara di dunia telah masuk dalam kategori terkendali atau endemi.
“Selain itu cakupan vaksinasi dua dosis mencapai 70 persen di tingkat global sampai Oktober 2022, ini syarat yang harus dikejar,” katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (18/5/2022).
Dicky melanjutkan, di Indonesia, status endemi bisa terjadi di sejumlah kota/kabupaten dalam waktu dekat, tetapi masih harus menunggu waktu hingga mencapai tingkat nasional.
Penyebabnya, masih banyak virusyang bisa mewabah melalui udara seperti hepatitis akut, campak, TB, influenza sehingga perilaku adaptif pascapandemi Covid-19 masih harus dilakukan secara disiplin.
Sementara itu, terkait keputusan pemerintah yang menhapus tes PCR dan Antigen bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), Dicky melihatnya sebagai keputusan yang terburu-buru.
Baca Juga
Menurutnya, pelonggaran kedatangan PPLN khususnya warga negara asing tanpa melakukan skrining, bisa memicu lonjakan baru karena virus akan terus bermutasi.
“Prinsip kesehatan mencegah daripada terinfeksi itu lebih baik saat ini. Jadi sebaiknya masih perlu untuk melakukan tes,” ujar Dicky.
Adapun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan pelonggaran penggunaan masker di ruang terbuka. Selain itu, PPLN yang sudah melakukan vaksinasi dosis lengkap juga diizinkan masuk ke Indonesia tanpa tes Covid-19.