Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan Gelombang Panas, Ini Penjelasan BMKG Terkait Suhu Panas di Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melaporkan suhu maksimum pada 1-7 April 2022 mencapai angka 33-36,1 derajat Celcius. Meskipun demikian, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto memastikan bahwa suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia bukan merupakan fenomena gelombang panas atau heatwave.
Suhu panas
Suhu panas
Bisnis.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melaporkan suhu maksimum pada 1-7 April 2022 mencapai angka 33-36,1 derajat Celcius. Meskipun demikian, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto memastikan bahwa suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia bukan merupakan fenomena gelombang panas atau heatwave.
Guswanto menyebutkan bahwa tingginya suhu udara selama sepekan terakhir masih bersifat normal dan belum dapat dikatakan sebagai fenomena gelombang panas. Menurutnya, fenomena tersebut akan terjadi jika suhu selama sepekan ke depan akan mengalami kenaikan hingga 5 derajat Celcius.
“Fenomena gelombang panas itu harus menunjukan kenaikan suhu hingga 5 derajat Celcius yang bertahan hingga 5 hari ke depan. Berdasarkan data yang kami keluarkan suhu selama sepekan terakhir baru menunjukan kenaikan hingga 3 derajat Celcius, jadi belum bisa disebut sebagai gelombang panas,” ujar Guswanto kepada Bisnis, Senin (9/5/2022).
Lebih lanjut, Guswanto menyebutkan fenomena gelombang panas cenderung sulit terjadi di Indonesia. Pasalnya Indonesia berada di wilayah lintang rendah, di mana biasanya fenomena gelombang panas terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Amerika dan Eropa.
Berdasarkan pantauan BMKG, fenomena suhu udara panas yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dipicu oleh posisi semu matahari yang kini telah berada di wilayah utara ekuator. Hal ini menandakan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.  
Untuk diketahui, saat musim kemarau berlangsung, tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujan akan sangat berkurang sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.
“Dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah mampu mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari,” kata Guswanto dari keterangan tertulisnya Minggu (8/5/2022).
Menanggapi hal tersebut, Guswanto menyampaikan BMKG akan terus memantau kondisi suhu panas atau terik hingga pertengahan Mei mendatang. Dia juga mengimbau masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh saat akan beraktifitas di luar ruangan pada siang hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper