Bisnis.com, JAKARTA - Dubes RI untuk Republik Korea, Gandi Sulistiyanto melakukan pertemuan dengan Direktur Kerjasama Internasional Kakao di Pulau Jeju dalam rangka menjajaki kerja sama Indonesia-Korsel bidang ekonomi digital dan start up.
Dalam pertemuan tersebut, Dubes RI menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna media sosial (medsos) terbesar yaitu 191,4 juta pengguna medsos per bulan Januari 2022.
Dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Gandi mengatakan bahwa ada potensi besar untuk kolaborasi antara Kakao dengan pelaku ekonomi digital dan start up di Tanah Air.
Guna mengembangkan kerja sama skala luas, Dubes mengingatkan pentingnya mengawali kerjasama dengan memiliki mitra lokal di daerah-daerah wisata di Indonesia seperti Mandalika dan Labuan Bajo.
Dubes RI di Seoul menegaskan bahwa KBRI Seoul turut aktif untuk menjembatani dan mempertemukan pelaku usaha antara kedua negara, termasuk Kakao dengan mitra potensialnya di Indonesia.
Adapun, Kakao Corporation merupakan pemilik dari berbagai anak perusahaan termasuk Kakao Talk, Kakao Bank dan Kakao Entertainment. Pada Maret 2022, laba bersih Kakao Corp tercatat sebesar 1.64 triliun Won dengan pengguna aktif Kakao Talk di dunia sebanyak 53 juta.
Baca Juga
Investasi di Ibu Kota Negara hingga Mobil Listrik
Bukan hanya kerja sama di bidang ekonomi digital dan perusahaan perintis atau start up, kerja sama Indonesia-Republik Korea juga diharapkan meningkat di megaproyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet berhadap pemerintah Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) terus meningkatkan kerja sama bilateral, terutama kerja sama yang berkaitan dengan rencana pembangunan IKN di Kalimantan Timur, dan program Presidensi Indonesia dalam G20.
Berdasarkan catatannya, total nilai perdagangan Indonesia dengan Korsel di tahun 2021 sebesar US$18,47 miliar. Di tahun tersebut, nilai ekspor Indonesia ke Korsel US$8,98 miliar dan impor Indonesia dari Korsel US$9,42 miliar.
“Kita harapkan pada tahun 2022 nilai perdagangan antara Indonesia dan Korsel bisa terus meningkat. Apalagi saat ini Indonesia telah memberikan kemudahan perizinan berinvestasi melalui Undang-undang No. 11/2020 tentang Cipta Kerja," ujar Bamsoet usai bertemu Duta Besar Indonesia untuk Korsel Selatan Gandi Sulistiyanto di Seoul, Korsel, melalui keterangan pers, Jumat (6/5/2022).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini juga mendorong peningkatan kerjasama di bidang multi industri, khususnya pengembangan mobil listrik di Indonesia. Menurutnya, kerja sama yang bisa dilakukan antara lain penelitian bersama di bidang pasar kendaraan Micro EV, produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia serta penyediaan infrastruktur charging station.
"Saat ini Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) telah ditunjuk pemerintah untuk menjadi produsen mobil listrik di Indonesia. Pabrik Hyundai diarahkan untuk membentuk suatu ekosistem industri mobil listrik dari hulu sampai ke hilir terbesar di kawasan Asia Tenggara. Saya mendorong kedepan agar pabrik Hyundai Indonesia dapat segera memproduksi baterai kendaraan listrik di Indonesia," ungkap Bambang.