Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cerita Warga Ukraina Sembunyi di Bunker Soviet saat Rusia Bom Kota Mariupol

Natalia Usmanova (37), seorang warga Mariupol Ukarina, tengah meringkuk di labirin bunker era Soviet yang berada jauh di bawah pabrik baja Azovstal ketika bom Rusia mulai menghujani kota tersebut. 
Anggota pasukan pro-Rusia berjalan melewati sebuah bangunan yang rusak akibat konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko
Anggota pasukan pro-Rusia berjalan melewati sebuah bangunan yang rusak akibat konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko

Bisnis.com, JAKARTA – Natalia Usmanova (37), seorang warga Mariupol Ukraina, tengah meringkuk di labirin bunker era Soviet yang berada jauh di bawah pabrik baja Azovstal ketika bom Rusia mulai menghujani kota tersebut. 

Dikutip dari channelnewsasia.com, Senin (2/5/2022), Natalia merupakan satu dari puluhan warga sipil yang berhasil dievakuasi dari pabrik di Mariupol, sebuah kota pelabuhan di wilayah selatan Ukraina yang telah dikepung oleh Rusia selama berminggu-minggu.

Mariupol disebut sebagai target utama bagi Presiden Rusia Vladimir Putin karena memiliki lokasi yang starategis, berada di Semenanjung Krimea.

“Saya khawatir bunker ini tidak dapat menahan serangan bom itu, saya sangat takut,” ucapnya ketika menggambarkan kondisi saat sedang berlindung di bawah tanah dikutip www.theguardian.com Senin (2/5/22).

Natalia menyebut bahwa bunker mulai bergetar ketika bom Rusia jatuh di Kota Mariupol dan khawatir bunker itu akan runtuh.

Tak hanya itu, Natalia mengatakan persediaan oksigen semakin berkurang dan orang-orang mulai merasakan ketakutan yang telah mencengkeram kehidupan mereka.

“Anda tidak bisa membayangkan apa yang telah kami lalui. Saya tinggal di sana, bekerja di sana sepanjang hidup saya, tetapi apa yang kami lihat di sana sangatlah mengerikan,” ujar Natalia Senin (2/5/2022).

Diperkirakan sebanyak 100.000 orang masih berada di Kota Mariupol, termasuk 1.000 warga sipil dan sekitar 2.000 warga Ukraina yang masih berada di bawah pabrik baja era Soviet tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper