Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BS Ditagih Utang, Terinspirasi Money Heist, Lalu Nekat Rampok Bank

Terlilit utang miliaran, BS (43) seorang petinggi Bank Swasta di Jakarta nekat merampok sebuah bank daerah di selatan Jakarta. Nahas, aksinya gagal.
Ilustrasi/Antara-Nova Wahyudi
Ilustrasi/Antara-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA – Kantor Bank BJB Cabang Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (5/4/2022), mendadak riuh. Seorang pria misterius berpakaian serba hitam tiba-tiba datang mengancam lalu mengarahkan pistol ke petugas keamanan. 

"Jedeer," pistol diletupkan. Petugas awalnya kaget. Namun, ketika sadar bahwa pistol yang dibawa oleh pria misterius itu ternyata airsoft gun, petugas keamanan alias satpam yang semula ciut justru membuat pelaku kecut. 

Yanto, bukan nama sebenarnya, salah satu saksi yang melihat langsung insiden aksi koboi di siang bolong itu, menceritakan setelah si pelaku menembakkan airsoft gun-nya ke arah petugas keamanan, keributan terjadi.

Dalam potongan video yang beredar di media sosial, sejumlah petugas keamanan yang berada di lokasi kemudian mengepung pelaku. Seorang petugas tampak berupaya melumpuhkan dengan memborgol tangan dan memiting kepala pelaku perampokan.

"Habis ditendang itu (BS). Kesel kalau ngeliat orang kayak gitu. Saya lagi belah kelapa waktu itu," ujar Yanto, Sabtu sore sekitar pukul 14.30 WIB.

Bank BJB Dirampok
Bank BJB Dirampok

(Lokasi percobaan perampokan./Rahmad Fauzan)

Pria misterius yang mencoba merampok bank itu kemudian diketahui berinisial BS, 43 tahun. BS semula diidentifikasi sebagai seorang staf sumber daya manusia (SDM) di sebuah bank swasta (CN).

Namun setelah ditelisik lebih dalam, jabatan BS di bank CN rupanya tak main-main. Dia adalah Vice President HRD Bank CN. Gaji BS bahkan mencapai Rp60 juta per bulan.

Usut punya usut aksi nekat BS itu dilakukan karena terlilit utang miliaran rupiah. Semula polisi menyebut angka Rp1,5 miliar. Setelah dilakukan pendalaman, utang petinggi Bank CN itu ternyata mencapai Rp5 miliar.

"Terlilit utang cukup besar, katanya sampai 5 miliar," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto

Budhi menuturkan aksi BS juga sudah direncanakan. BS telah mensurvei lokasi sejak pagi. Selain itu, pelaku juga telah menyiapkan senjata atau alat kejahatan secara matang. Pasalnya, saat digeledah usai aksi yang gagal, polisi menemukan sejumlah barang bukti.

Barang bukti tersebut berupa tali tis, bom asap, alat kejut, dan airsoftgun kemudian disita penyidik. Tali tis, menurut penuturan Budhi, rencananya akan digunakan untuk mengikat korban. Sementara bom asap, digunakan ketika pelaku melarikan diri.

“Jadi nanti kalau terjepit dia akan menggunakan ini,” kata Budhi.

Terinspirasi Film

Polisi menyebut bahwa aksi nekat BS terinspirasi dari adegan film Money Heist. Film berbahasa Spanyol itu sempat tenar beberapa tahun lalu. Sinopsis cerita ini berkisah tentang komplotan perampok bank yang dipimpin oleh seorang profesor.

Aksi perampokan kelompok ini selalu direncanakan secara teliti dan detil. Mungkin, karena pernah menonton film tersebut, BS kemudian terinspirasi untuk meniru aksi serupa. Sayangnya, jika aksi perampokan di serial Money Heist sering sukses, aksi BS bisa dibilang gagal total.

Pelaku BS belum sempat menyandera korban. Dia juga belum mendapatkan target buruannya. Sialnya lagi, BS malah menjadi bulan-bulanan usai aksinya yang gagal tersebut. Tak hanya itu, BS juga harus meringkuk ke jeruji besi.

“Kebetulan patroli kami lewat di sana dan mengetahui kejadian, sehingga langsung kami tangkap pelaku,” ujar Kombes Budhi.

Singkat cerita, kasus perampokan gagal yang dilakukan oleh petinggi bank swasta itu rupanya juga menyita perhatian dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza).

Wagub Ariza bahkan membagikan catatan mengenai keterangan pelaku yang melakukan aksi robbery gone wrong tersebut karena sedikit banyak terinspirasi dari serial berjudul Money Heist

Meskipun, jika dilihat dari pengakuan tersangka, yang dilansir dari Tempo, motif utang lebih dominan menjadi faktor pendorong pelaku melakukan aksi nekatnya. Film hanya pemicunya.

"Intinya, saya merampok itu karena dililit utang dan ditagih terus," demikian pengakuan BS.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengimbau kepada masyarakat untuk selektif dan tidak mempraktikkan adegan film ke dunia nyata. "Ini salah dan tidak dibenarkan," tegasnya.

Kombes Budhi menambahkan bahwa jika ada yang tetap nekat, mereka akan bernasib sama dengan tersangka BS yakni dikenakan Pasal 365 Juncto Pasal 35 KUHP tentang percobaan perampokan dan Undang-undang Darurat terkait kepemilikan senjata tajam dengan hukuman 10 tahun penjara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper