Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JK Ungkap Tantangan Pengganti Jokowi, Terutama soal Pembengkakan Utang

Mantan Wapres RI Jusuf Kalla mengingatkan bahwa pengganti Presiden Jokowi harus bisa menyelesaikan pembengkakan utang pemerintah yang nilainya mencapai triliunan rupiah.
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla/Bisnis.com
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Jusuf Kalla mengungkapkan tantangan yang akan dihadapi calon presiden pengganti Joko Widodo (Jokowi) pada periode 2024, yaitu harus bisa membayar utang pemerintah yang bernilai triliunan rupiah. 

Dia juga mengungkapkan kriteria calon presiden yang cocok memimpin Indonesia pada 2024-2029.

"Saya bilang presiden akan datang harus punya kemampuan besar dan tahan banting karena tantangan pada masa mendatang salah satunya sisi ekonomi masih belum dalam ketegori baik," ujarnya ketika ditemui Bisnis di kediamannnya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengatakan angka utang pemerintah terus mengalami kenaikan selama pandemi Covid-19.

Kementerian Keuangan melaporkan posisi utang pemerintah berada di angka Rp7.014,58 triliun hingga akhir Februari 2022 dengan rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 40,17 persen.

Posisi tersebut meningkat jika dibandingkan dengan posisi utang per 31 Januari 2022 yang berada di angka Rp6.919,15 triliun atau 39,63 persen dari PDB. Ini artinya, ada pertambahan utang sebanyak Rp95,43 triliun dalam waktu satu bulan.

Berdasarkan laporan dari APBN KITA edisi Maret 2022, secara nominal terjadi peningkatan total utang pemerintah seiring dengan penerbitan surat berharga negara (SBN) dan penarikan pinjaman di Februari 2022.

"Utang terus naik, ini bunganya saja kalau rata-rata 6 persen karena obligasi atau 7–8 persen itu berarti membayar bunga saja Rp400triliun," imbuhnya.

Bukan itu saja, JK mengatakan bila cicilan kalau umur 10 tahun yang harus dibayar per tahun maka jumlah cicilan utang yang harus dibayar pemerintah mencapai triliunan rupiah.

"Sehingga betul-betul pemimpin [Indonesia] berikutnya harus bisa menyelesaikan itu semua," ucap JK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper