Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan (WHO) tengah melacak dua sub varian baru Virus Corona Omicron BA.4 dsn BA.5. Hal tersebut dilakukan WHO untuk menilai dua sub-varian baru dari varian Omicron apakah lebih menular atau berbahaya.
Menurut data UK Health Security Agency (UKHSA0, kedua sub varian tersebut telah ditemukan di Afrika Selatan, Botswana, Belgia, Jerman Skotlandia, dan Inggris. Keduanya memiliki mutasi protein yang cukup mirip dengan sub varian Omicron BA.2.
Dua sub varian ini dapat terdeteksi melalui tes PCR SGTF. Sampai saat ini juga belum ditemukan kenaikan kasus terkait sub varian tersebut.
Dikutip dari akun @pandemictalks, Selasa (12/4/2022), menurut UKHSA, masih terlalu dini untuk memutuskan kedua sub varian baru lebih menular atau berbahaya dari sub varian sebelumnya. Menurut UKHSA varian baru Covid-19 akan terus muncul selama penularan masih terjadi.
Namun terkait apa solusi untuk mencegah varian baru terbentuk tentunya dengan memperketat protokol kesehatan.
Sebelumnya, WHO juga telah mendeteksi sub varian Virus Corona Omicron BA2. Sub varian ini menjadi yang paling dominan di seluruh dunia untuk saat ini.
Baca Juga
Menurut WHO sub-varian BA.2 sekarang mewakili hampir 86 persen dari semua kasus positif Covid-19. Ini bahkan lebih menular daripada saudara kandung Omicron yang sangat menular, BA.1 dan BA.1.1, namun bukti sejauh ini menunjukkan bahwa itu tidak lebih mungkin menyebabkan penyakit parah.