Bisnis.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyinggung soal kelangkaan minyak goreng saat mengisi ceramah di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu malam (6/4/2022).
Pria yang juga dipercaya sebagai Ketua Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) tersebut diminta untuk menyampaikan materi tentang reformasi birokrasi. Namun demikian, saat naik mimbar, Ganjar juga sempat menyinggung soal kelangkaan minyak goreng di berbagai daerah di Indonesia.
“Saya mencatat mulai 1 Januari – 6 April di Jawa Tengah itu ada kurang lebih 115 aduan dan itu semua terkait dengan minyak goreng. Ada apa sebenarnya?” ucap Ganjar dalam ceramahnya.
Kepada jamaah salat Tarawih yang hadir, Ganjar menjelaskan bahwa aktivitas perdagangan yang telah berlangsung secara internasional membuat fluktuasi tersendiri pada harga komoditas, termasuk minyak goreng.
“Ketika kemudian dunia bertemu pada kepentingan-kepentingan tertentu dan itu berpengaruh pada komoditas, akhirnya harga akan ditentukan di situ,” jelasnya.
Ganjar sendiri mengaku heran dengan kelangkaan yang terjadi. Pasalnya, Indonesia merupakan negara penghasil Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia. Dimana posisi tersebut telah dirintis Indonesia sejak tahun 1970-an.
Untuk mengetahui penyebab kelangkaan tersebut, Ganjar sempat melakukan inspeksi mendadak ke dua perusahaan penyalur minyak goreng di Jawa Tengah. Dari inspeksi tersebut, diketahui bahwa satu dari dua perusahaan penyalur belum bisa mendistribusikan minyak goreng karena nihilnya stok.
Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, per 6 April 2022, harga minyak goreng curah di Jawa Tengah berada di angka Rp17.800 per liter. Untuk minyak goreng kemasan sederhana dan premium, harga per liternya masing-masing Rp21.900 dan Rp24.500.
Pada perkembangan lainnya, selain minyak goreng, beberapa komoditas pokok di Jawa Tengah juga mengalami lonjakan harga di awal Ramadan ini. Kenaikan terjadi pada komoditas bawang merah, dimana pada 5 April 2022 kemarin harganya masih di Rp30.100 per kilogram. Kini, komoditas tersebut mengalami kenaikan 3.65 persen sehingga harga per kilogramnya mencapai Rp31.200.
Komoditas bawang putih dan telur ayam juga mengalami kenaikan tipis, masing-masing di 1,56 persen dan 0,47 persen. Berdasarkan data SP2KP Kementerian Perdagangan, harga bawang putih di Jawa Tengah mencapai Rp26.100 per kilogram. Sementara telur ayam dibandrol di Rp21.357 per kilogram.