Bisnis.com, JAKARTA -- Pasangan Prabowo Subianto dan Erick Thohir unggul dalam simulasi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang dilakukan Indikator Politik Indonesia.
Pasangan Prabowo dan Erick menempati posisi tertinggi dalam simulasi dua pasangan dan tiga pasangan capres dan cawapres dalam survei Indikator yang dilakukan pada 11-20 Februari 2022 dengan 1.200 responden.
Sementara Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono menempati peringkat kedua dengan persentase sebesar 29,2 persen. Posisi buncit adalah Ganjar Pranowo – Puan dengan persentase sebesar 26,9 persen.
Prabowo dan Erick mampu mengalahkan pasangan Ganjar-Puan dengan persentase akhir sebesar 47,5 persen.
Indikator Politik Indonesia merupakan salah satu konsultan survei di Indonesia yang dipimpin oleh Burhanuddin Muhtadi.
Sementara itu, dalam persoalan popularitas, tiga nama yakni Prabowo, Ganjar dan Anies masih bertengger di posisi teratas survei.
Baca Juga
Pada simulasi tiga nama tertutup pada kelompok yang mengetahui Prabowo, Ganjar dan Anies, dinyatakan bahwa Ganjar mampu mengungguli kedua tokoh lainnya dengan persentase sebesar 45,2 persen.
Sedangkan Anies pada posisi stabil dengan kecenderungan yang sedikit menguat, sementara Prabowo mengalami penurunan dukungan yang sangat drastis.
Elektabilitas Capres
Survei Indikator Politik Indonesia juga masih menempatkan Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sebagai kandidat calon presiden dengan elektabilitas paling tinggi.
Tiga nama tersebut secara konsisten mengungguli kandidat atau politisi lainnya dalam berbagai simulasi pemilihan.
“Tetapi dalam beberapa bulan terakhir, tampak tren dukungan terhadap ketiganya cenderung stagnan,” begitu kesimpulan survei nasional Indikator bertajuk Trust Terhadap Institusi Politik, Isu-isu Mutakhir, dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu Serentak 2022 yang dikutip, Senin.
Berdasarkan simulasi Indikator Politik, jika Pilpres diikuti oleh 33 nama calon presiden, Prabowo menempati urutan puncak calon yang akan dipilih kalau pemilu digelar hari ini yaitu 21,9 persen. Menyusul Ganjar dengan 19,8 persen.
Sayangnya, keunggulan Menteri Pertahanan ini tidaklah signifikan. Lantaran margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,9 persen.
Jika dilihat tren sejak Februari 2020 ke Februari 2022, maka suara untuk Prabowo hanya bergerak tipis dari 20,7 persen menuju 21,9 persen. Sebaliknya, suara untuk Ganjar naik dari 5,9 persen menjadi 19,8 persen.
Dalam simulasi 19 nama, elektabilitas Ganjar semakin terpaut tipis dengan Prabowo. Ketua Umum Gerindra tersebut tetap di urutan puncak dengan angka 22,4 persen dan Ganjar diurutan kedua dengan 21,6 persen.
Lalu ketika dikerucutkan lagi menjadi 7 nama, Ganjar berbalik unggul tipis. Suara responden untuk Gubernur Jawa Tengah ini mencapai 27,6 persen atau sedikit unggul dibandingkan Prabowo yang 27,4 persen.
Terlepas dari bagaimana silmulasi tersebut dijalankan, dominasi Prabowo, Anies dan Ganjar sebagai calon presiden (capres) merupakan ibas dari popularitas yang dimiliki oleh ketiga kandidat tersebut.
Prabowo Subianto menjadi tokoh populer dan hampir dikenali oleh semua warga yang mengikuti survei, dengan nilai akhir sebesar 98 persen.
Meski demikian, popularitas dan elektabilitas tidak menentukan apakah seorang kandidat dapat melaju dengan mulus ke gelanggang pencapresan.
Menurut Indikator, arah dukungan partai politik akan menentukan siapa calon pemimpin nasional yang mampu menjawab tantangan-tantangan persoalan bangsa untuk periode selanjutnya.