Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut: Indonesia akan Relaksasi Aturan Penerbangan Internasional

Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan bahwa pemerintah akan membuka beberapa bandara internasional.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memberikan relaksasi terkait kegiatan masyarakat setelah tren kasus Covid-19 di Indonesia semakin terkendali. Meskipun demikian, operasional penerbangan internasional masih minim.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan bahwa pemerintah akan membuka beberapa bandara internasional. 

"Membuka bandara internasional di antaranya Yogyakarta, Medan, Makasar, dan Pekanbaru," kata Luhut dikutip dari YouTube Setpres, Senin (4/3/2022).

Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan kebijakan visa juga akan direlasksasi hingga mendekati aturan sebelum pandemi.

Selain itu, entry test Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang masuk Indonesia juga akan direlaksasi, sehingga jumlah penerbangan yang masuk dapat meningkat tanpa menyebabkan penumpukan di bandara.

"Untuk detail mengenai hal ini masih akan dibahas dan diputuskan. Dan akan segera berlaku apabila SE Satgas telah dikeluarkan,"

Pada kesempatan itu, Luhut juga menyebut pada periode perpanjangan PPKM Jawa-Bali berikutnya, tidak ada kabupaten/kota yang berstatus Level 4.

"Tidak ada kabupaten berada di level 4, 93 persen kabupaten/kota di Jawa Bali sudah berada di level 1 dan 2. Hanya 9 kabupaten/kota di level 3," ujarnya.

Sebelumnya, pada masa PPKM Jawa-Bali pada 22 Maret-4 April 2022, sebanyak 39 provinsi berada di level 3, kemudian 83 provinsi di level 2, dan 6 provinsi level 1.

Luhut melanjutkan, pada bulan Ramadan ini kondisi pandemi Covid-19 semakin terkendali yakni kasus harian turun hingga 97 persen dibandingkan puncak kasus Omicron beberapa waktu lalu.

"Kasus aktif turun secara nasional turun hingga 83 persen," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper