Bisnis.com, JAKARTA — Korea Utara mengecam pernyataan Menteri Pertahanan Korea Selatan Suh Wook yang menyatakan negara itu mampu menyerang Korea Utara.
Kecaman itu disampaikan oleh Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang mengatakan pernyataan itu "telah memperburuk hubungan antar-Korea dan ketegangan militer di semenanjung Korea".
Kim, wakil direktur departemen Komite Sentral Partai Buruh Korea, juga mengatakan negara itu akan "mempertimbangkan kembali banyak hal" dan bahwa Korea Selatan "akan menghadapi ancaman serius" karena pernyataan semacam itu.
Menteri Pertahanan Korea Selatan Suh Wook mengatakan pada Jumat bahwa militer negaranya memiliki berbagai rudal dengan jarak tembak, akurasi dan kekuatan yang ditingkatkan secara signifikan. Sistem persenjataan itu, katanya, punya "kemampuan untuk secara akurat dan cepat mengenai target dimana pun di Korea Utara."
Suh juga mengatakan kementeriannya akan secara aktif mendukung militer untuk memastikan mereka memiliki kemampuan untuk merespons ancaman rudal Korea Utara. Dia menyebut Korea Utara sebagai "musuh".
Dalam pernyataan terpisah, Pak Jong Chon, sekretaris Komite Sentral Partai Buruh Korea, mengatakan Korea Utara "tanpa ampun akan mengarahkan semua kekuatan militernya untuk menghancurkan target utama di Seoul dan tentara Korea Selatan" jika Tentara Korea Selatan terlibat dalam situasi berbahaya. Salah satunya adalah jika ada tindakan militer seperti serangan pendahuluan.
Baca Juga
Dalam perkembangan lain, Korea Utara dilaporkan memalsukan peluncuran rudal yang oleh para analis disebut sebagai "rudal monster" pekan lalu. Pihak militer Seoul pada Rabu (30/3), menambahkan bahwa uji coba itu, pada kenyataannya, kemungkinan adalah rudal balistik antarbenua yang sama yang ditembakkan Pyongyang pada 2017.
Korea Utara Jumat lalu mengklaim telah berhasil menguji coba rudal Hwasong-17 jenis ICBM jarak jauh yang menurut para analis mungkin mampu membawa banyak hulu ledak. Senjata itu pertama kali diluncurkan pada parade militer pada tahun 2020 lalu.
Akan tetapi, Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan bahwa Seoul dan Washington sekarang telah menyimpulkan bahwa peluncuran itu sebenarnya jenis Hwasong-15, sebuah ICBM yang diuji coba Pyongyang pada tahun 2017.
"Intelijen AS dan Korea Selatan telah menilai bahwa apa yang ditembakkan pada 24 Maret adalah Hwasong-15," kata pejabat kementerian pertahanan itu seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Minggu (3/4).
Kedua ICBM berpotensi mampu menghantam daratan Amerika Serikat.