Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan hasil sidang Isbat yang digelar pada Jumat (1/4/2022) memutuskan 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Minggu (3/4/2022).
Adapun salah satu yang membedakan ibadah satu dengan yang lainnya adalah niat. Hal ini menjadi sesuatu yang penting karena termasuk dalam rukun setiap ibadah.
Dalam menjalankan puasa Ramadan, umat Islam dimulai dengan membaca niat pada malam hari, sejak terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar.
Dikutip melalui laman NU, lafal niat puasa Ramadan pun memiliki beberapa versi yang bisa dipilih.
Berikut 6 lafal niat puasa yang bisa dibaca
1. Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta‘ala
Artinya, Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.
Lafal niat di atas dikutip dari Kitab Minhajut Thalibin dan Perukunan Melayu. Kata Ramadhana merupakan mudhaf ilaihi sehingga dibaca khafadh dengan tanda baca akhirnya berupa fathah, sedangkan kata sanati diakhiri dengan tanda baca kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr dengan alasan lil mujawarah.
2. Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanata lillahi ta‘ala
Artinya, Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.
Lafal niat di atas termaktub dalam Kitab Asnal Mathalib. Kata Ramadhana pada niat di atas menjadi mudhaf ilaihi sehingga dibaca khafadh dengan tanda fathah, sedangkan kata sanata diakhiri dengan fathah sebagai tanda nashab atas kezharafannya.
3. Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhani hadzihis sanati lillahi ta‘ala
Artinya, Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.
Lafal niat di atas dikutip dari Kitab Hasyiyatul Jamal dan Kitab Irsyadul Anam. Kata Ramadhani dianggap sebagai mudhaf ilaihi yang juga menjadi mudhaf sehingga diakhiri dengan kasrah yang menjadi tanda khafadh atau tanda jarr-nya. Sementara kata sanati diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr atas musyar ilaih kata hadzihi yang menjadi mudhaf ilaihi dari Ramadhani.
4. Nawaitu shauma Ramadhana
Artinya, Aku berniat puasa bulan Ramadhan. Lafal niat ini diambil dari dari Kitab I’anatut Thalibin.
5. Nawaitu shauma ghadin min/'an Ramadhana
Artinya, Aku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadhan. Adapun, lafal niat ini juga diambil dari dari Kitab I’anatut Thalibin.
6. Nawaitu shaumal ghadi min hadzihis sanati ‘an fardhi Ramadhana
Artinya, Aku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadhan, di mana redaksi niat nomor enam ini dikutip dari Kitab Asnal Mathalib.