Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina: Volodymyr Zelenskyy Pecat Dua Jenderal Militernya

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengaku telah memecat dua pejabat senior atau Jenderal militer di Badan Keamanan Nasional Ukraina.
Akbar Evandio
Akbar Evandio - Bisnis.com 01 April 2022  |  15:12 WIB
UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina: Volodymyr Zelenskyy Pecat Dua Jenderal Militernya
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky - Times of Israel

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengaku telah memecat dua pejabat senior atau Jenderal militer di Badan Keamanan Nasional Ukraina.

Dikutip melalui BBC, Jumat (1/4/2022), Zelenskyy memberi cap pengkhianat saat memastikan memecat dua perwira tinggi militer Ukraina tersebut.

"Hari ini keputusan lain telah dibuat mengenai anti-pahlawan. Sekarang saya tidak punya waktu berurusan dengan semua pengkhianat. Namun secara bertahap mereka akan dihukum," katanya, seperti dikutip dari BBC, Jumat (1/5/2022).

Lebih lanjut, dia menjabarkan kedua jenderal yang dipecat adalah Kepala Departemen Keamanan Dalam Negeri Naumov Andriy Olehovych dan Kepala Keamanan wilayah Kherson Kryvoruchko Serhiy Oleksandrovych.

"Mereka adalah para prajurit di antara perwira senior yang belum memutuskan di mana tanah air mereka. Mereka melanggar sumpah setia militer kepada rakyat Ukraina demi melindungi negara, kebebasan, dan kemerdekaan," tuturnya.

Imbas dari pengkhianatan tersebut, Zelenskyy menegaskan bahwa kedua jenderal tersebut tidak pantas untuk berada di Ukraina.

"Mereka sudah pasti akan kehilangan pangkat militer. Bahkan, jenderal-jenderal yang tidak jelas tak berhak di sini," tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Perang Rusia Ukraina Volodymyr Zelensky
Editor : Nancy Junita

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top