Bisnis.com, JAKARTA-Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa serangan ke kota pelabuhan Ukraina, Mariupol hanya akan berakhir ketika pasukan Ukraina menyerah.
Putin membuat komentar selama satu jam panggilan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa malam, kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.
Namun para pejabat Prancis mengatakan pemimpin Rusia itu telah setuju untuk mempertimbangkan rencana untuk mengevakuasi warga sipil dari kota itu seperti dilansir BBC Internasional, Kamis (31/3/2022).
Rusia sejak itu mengusulkan gencatan senjata di hari Kamis.
Kementerian pertahanan mengatakan gencatan senjata akan dimulai pada pukul 10:00 waktu setempat (08:00 BST) dan akan memungkinkan orang untuk melakukan perjalanan ke barat ke Zaporizhzhia melalui pelabuhan Berdyansk yang dikuasai Rusia.
Kementerian mengatakan ingin Palang Merah dan badan pengungsi PBB untuk mengambil bagian dalam evakuasi, dan mengatakan sedang menunggu tanggapan atas proposal dari Ukraina.
Baca Juga
Upaya sebelumnya untuk menetapkan gencatan senjata di Mariupol telah gagal di tengah tuduhan itikad buruk dari kedua belah pihak. Rusia juga dituduh memindahkan secara paksa ribuan warga sipil ke Rusia atau daerah-daerah yang dikuasai Rusia.
Pengumuman itu muncul ketika foto satelit baru menunjukkan kehancuran yang disebabkan oleh penembakan itu.
Gambar-gambar, yang dirilis oleh perusahaan pengamatan Bumi Maxar, menunjukkan bahwa daerah pemukiman telah menjadi puing-puing dan menyoroti meriam artileri Rusia dalam posisi menembak di pinggiran kota.
Para pejabat Rusia mengatakan bahwa Putin mengatakan kepada pemimpin Prancis itu bahwa "untuk menyelesaikan situasi kemanusiaan yang sulit di kota ini, militan nasionalis Ukraina harus berhenti melawan dan meletakkan senjata mereka".
Pernyataan itu menambahkan bahwa Putin telah memberi Macron "informasi terperinci tentang langkah-langkah yang diambil oleh militer Rusia untuk memberikan bantuan kemanusiaan darurat dan memastikan evakuasi yang aman" warga sipil dari kota tenggara yang terkepung.
Panggilan itu menyusul klaim walikota Mariupol bahwa ribuan orang telah tewas selama pemboman Rusia di kota pelabuhan itu.
Organisasi kemanusiaan Palang Merah Internasional telah mengkonfirmasi laporan bahwa salah satu gudangnya di kota itu telah terkena tembakan Rusia, mengatakan kepada BBC bahwa semua persediaan di depot telah didistribusikan.
Ia menambahkan bahwa pihaknya tidak lagi memiliki "tim di lapangan" dan oleh karena itu tidak dapat mengomentari tingkat potensi korban atau kerusakan