Bisnis.com, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa selama dua tahun terakhir, perbaikan besar terhadap kawasan Candi Borobudur terus dikerjakan oleh pemerintah.
Jokowi menyebutkan, Pemerintah terus memperbaiki infrastruktur dan mempercantik kawasan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, sebagai salah satu destinasi wisata prioritas di Indonesia.
"Dalam dua tahun ini memang kita melakukan perbaikan besar terhadap lingkungan di Candi Borobudur, baik jalan-jalan di sekitar Borobudur yang kita perlebar, kemudian juga di dalam Borobudurnya sendiri, untuk masuk ke arah candi juga kita percantik. Apapun ini adalah salah satu dari destinasi wisata prioritas yang ingin kita perbaiki," tuturnya, dikutip lewat akun Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (30/3/2022)
Selain dari sisi infrastruktur, Kepala Negara juga memandang penting penyelenggaraan ajang-ajang seni budaya secara rutin di destinasi wisata Tanah Air, termasuk Candi Borobudur.
Menurutnya, pagelaran seni tersebut akan dapat menarik banyak wisatawan untuk mengunjungi Indonesia.
"Juga yang paling penting adanya event seni budaya yang rutin, seni pertunjukan yang rutin yang terus digelar di lokasi-lokasi destinasi wisata kita, termasuk di dalamnya Borobudur, harus terus dilakukan sehingga akan menarik lebih banyak lagi wisatawan untuk datang ke Indonesia," ujarnya.
Bagi masyarakat yang ingin berwisata pada momen libur Lebaran tahun ini, Presiden Jokowi mempersilakannya. Di saat yang sama, Presiden juga mengimbau agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan selama mudik dan berwisata.
"Tidak masalah yang paling penting saat mudik, kemudian kalau berwisata jangan lupa protokol kesehatan, utamanya memakai masker. Kedua, sudah harus vaksin lengkap, ditambah vaksin penguat (booster), karena ini untuk melindungi kita semuanya, untuk menjaga kita semuanya," jelasnya.
Menurut data yang diterima Kepala Negara, setidaknya 79 juta orang menyatakan ingin mudik pada Lebaran tahun ini. Oleh karena itu, Presiden mengingatkan agar penanganannya harus hati-hati karena menyangkut jumlah yang tidak sedikit.
"Dari data terakhir yang kita terima, yang ingin mudik itu kurang lebih 79 juta. Ini bukan jumlah yang sedikit. Jangan dibandingkan nanti dengan acara-acara yang lain, misalnya MotoGP yang 60 ribu. Nggak bisa 60 ribu dibandingkan dengan 79 juta sehingga penanganan harus hati-hati, vaksin lengkap harus sudah dikerjakan, kemudian booster juga terus dikejar," kata Jokowi