Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-28: Pasukan Rusia Terkepung, PBB Minta Setop Perang

Berikut update kejadian perang Rusia vs Ukraina hari ke-28. Mulai dari pasukan Rusia terkepung hingga PBB minta peperangan disetop.
Petugas darurat Ukraina bekerja di sisi rumah sakit bersalin yang rusak akibat penembakan di Mariupol, Ukraina, Rabu (9/3/2022). Serangan Rusia telah merusak parah sebuah rumah sakit bersalin di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung./Istimewa
Petugas darurat Ukraina bekerja di sisi rumah sakit bersalin yang rusak akibat penembakan di Mariupol, Ukraina, Rabu (9/3/2022). Serangan Rusia telah merusak parah sebuah rumah sakit bersalin di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Perang Rusia vs Ukraina sudah memasuki hari ke-24 atau hampir satu bulan sejak serangan pertama. Pertempuran yang semakin sengit, menandakan belum ada upaya yang membuahkan hasil untuk kesepakatan gencatan senjata.

Seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan pasukan Rusia sudah terkepung di dalam kota Selatan. Sementara itu, Sekjen PBB Antonio Guterres meminta Rusia dan Ukraina segera menghentikan perang.

Berikut rangkuman situasi terkini di antara Rusia dan Ukraina hari ke-28, seperti yang dilansir pada The Guardian pada Rabu (23/3/2022).

Update Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-28

1. Ukraina tuduh Rusia halangi konvoi kemanusiaan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh pasukan Rusia menyita konvoi kemanusiaan di dekat Mangush, barat Mariupol.
“Pegawai layanan darurat negara bagian dan sopir bus telah ditawan. Kami melakukan segalanya untuk membebaskan orang-orang kami dan membuka blokir pergerakan kargo kemanusiaan,” kata Presiden Zelenskyy.

Dia mengatakan sekitar 100 ribu orang tetap berada di Mariupol dalam kondisi yang tidak manusiawi dan blokade total, seperti tanpa makanan, air, dan obat-obatan. Sementara itu, di luar tempat berlindung terjadi pengeboman terus-menerus.

2. Pasukan Rusia terkepung

“Pasukan Rusia sekarang berada di dalam kota selatan yang terkepung,” ucap seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS).

Dua ‘bom super-kuat’ mengguncang Mariupol pada Selasa (22/3/2022), bahkan ketika upaya penyelamatan sedang berlangsung.

3. Rusia dituduh menggunakan amunisi fosfor putih

Menurut pernyataan dari Wakil Kepala Kepolisian Kyiv Oleksiy Biloshytskiy, Rusia telah menggunakan amunisi fosfor putih di kota Kramatorsk, Donetsk.

Wakil Biloshytskiy membuktikannya melalui rekaman online yang tidak dapat diverifikasi secara independen, tentang material yang terbakar hebat di bawah tumpukan agregat.

“Penggunaan amunisi fosfor lainnya di Kramatorsk,” jelasnya.

4. AS akan membuat sanksi baru untuk Rusia

Presiden Zelensky akan berbicara secara virtual pada KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) NATO (Aliansi Atlantik Utara) di Brussels, Belgia hari Kamis (24/3/2022), saat Presiden AS Joe Biden juga berencana untuk mendorong sanksi baru terhadap Rusia.

“Tiga KTT penting dijadwalkan minggu ini, G7, NATO, dan Uni Eropa. Paket sanksi baru, dukungan baru," kata Presiden Zelensky.

5. Warga sipil kehabisan makanan dan pasokan medis

“Sekitar 300 ribu orang yang duduki kota Kherson selatan, kehabisan makanan dan pasokan medis,” ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina.

Kherson merupakan kota besar Ukraina pertama yang jatuh ke tangan Rusia sejak invasi dimulai pada 24 Februari.

6. Rusia diduga menculik warga sipil

“Rusia berencana untuk melepaskan teror besar pada Kherson dengan menculik penduduk dan membawa mereka melintasi perbatasan Rusia,” klaim seorang whistleblower FSB.

Kremlin tidak lagi bersedia "bermain baik" dengan pengunjuk rasa di kota Ukraina.

Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-28: Pasukan Rusia Terkepung, PBB Minta Setop Perang

7. Pasukan Rusia punya tiga hari lagi untuk bertahan

“Pasukan Rusia hanya memiliki tiga hari lagi bahan bakar, makanan, dan amunisi yang tersisa untuk melakukan perang setelah rusaknya rantai pasokan mereka,” kata Komandan Militer Ukraina.

Meskipun belum bisa dipastikan, tetapi pernyataan ini dianggap masuk akal oleh pejabat barat.

8. Rusia telah menculik anak-anak

“Pasukan Rusia telah ‘menculik’ 2.389 anak-anak dari wilayah Luhansk dan Donetsk yang dikuasai Rusia,” kata kedutaan AS di Kyiv, mengutip angka dari kementerian luar negeri Ukraina. “Ini bukan bantuan. Ini adalah penculikan.”

9. Serangan Rusia kembali memakan korban

Setidaknya satu orang tewas setelah pesawat tak berawak menyerang sebuah lembaga ilmiah di ibu kota, Kyiv. Tim penyelamat terlihat mengeluarkan mayat dari tempat kejadian, saat asap membubung dari gedung tujuh lantai di Institut Bahan Superhard barat laut Kyiv, bagian dari Akademi Sains Nasional Ukraina.

10. Serangan Rusia mengenai fasilitas kesehatan

Menteri Kesehatan Ukraina Viktor Lyashko mengatakan bahwa 10 rumah sakit telah hancur total sejak invasi Rusia.

“Rumah sakit lain tidak dapat mengisi kembali obat-obatan dan persediaan karena pertempuran di dekatnya,” jelasnya.

11. Rusia membebaskan jurnalis Ukraina

Seorang jurnalis Ukraina Victoria Roshchyna telah dibebaskan dari tahanan oleh pasukan Rusia. Namun, ada kekhawatiran yang berkembang tentang jurnalis foto terkenal Maksym Levin, yang terakhir dilaporkan berada di garis depan dekat Kyiv, karena tidak ada yang melakukan kontak dengannya sejak 13 Maret.

12. PBB tegaskan Rusia harus akhiri perang

Sekretarian Jendral (Sekjen) PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) Antonio Guterres, mengatakan bahwa sudah waktunya bagi Rusia untuk mengakhiri perangnya yang “tidak masuk akal” dan “tidak dapat dimenangkan” di Ukraina.

Hal ini disampaikan oleh Sekjen Guterres ketika UE (Uni Eropa) bersiap untuk membentuk “dana perwalian” yang bertujuan membantu Kyiv mengusir invasi dan membangun kembali setelah itu.

13. Komisi Eropa pastikan kebutuhan para pengungsi

Komisi Eropa akan menetapkan rencana pada Rabu (23/3/2022) tentang bagaimana orang-orang yang melarikan diri dari Ukraina akan mengakses pekerjaan, pendidikan, dan perumahan di UE.

Wakil Presiden Komisi Maroš Sefcovic, mengatakan bahwa blok tersebut harus memastikan sumber daya yang tepat tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setelah upaya awal difokuskan untuk menerima orang di perbatasan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper