Bisnis.com, JAKARTA - Pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri soal minyak goreng menuai kontroversi.
Megawati dalam pidatonya sebagai Keynote Speaker di acara 'Cegah Stunting untuk Generasi Emas Indonesia Bersama Megawati' Soekarnoputri mengaku sampai mengelus dada melihat ibu-ibu antre minyak goreng.
Awalnya Megawati membahas soal stunting dan gizi anak-anak Indonesia. Dia juga membahas soal peran seorang wanita dan ibu-ibu.
Kemudian, Megawati masuk ke pembahasan soal minyak goreng. Dia pun mempertanyakan apakah ibu-ibu setiap hari hanya menggoreng saja sehingga sampai antre dan berebut minyak goreng.
"Saya tuh sampai mikir, jadi setiap hari ibu-ibu apakah hanya menggoreng sampai begitu rebutannya? Apa tidak ada cara untuk merebus lalu mengukus atau seperti rujak," kata Megawati beberapa waktu lalu, dikutip dari kanal YouTube Tribun Timur.
Lantas bagaimana pernyataan lengkap Megawati soal minyak goreng? Berikut selengkapnya,
Baca Juga
Kalau sekarang kita lihat hebohnya urusan minyak goreng, saya sampai ngelus dada, urusan masalah gak ada atau mahalnya minyak goreng.
Saya tuh sampai mikir jadi setiap hari ibu-ibu apakah hanya menggoreng sampai begitu rebutannya apa tidak ada cara untuk merebus lalu mengukus atau seperti rujak
Apa ndak ada itu menu indonesia lho, lah kok jelimet gitu, makanya saya bilang mau deh aku tak ngomong terserah didengerin apa enggak tapi saya sudah ngomong, ini perhatian saya.
Terserah nanti orang pinter ngomongnya tapi saya guarantee kalau ini persoalan tidak diselesaikan bahwa oo stunting sudah ada penurunan, buat saya saya tidak puas. Stunting seharusnya tidak ada di republik ini dengan anemia titik.
Bisa gak hal itu dilakukan tentunya bisa, bisa apa niat yang enggak ada niat, kalau ada niat pasti bisa.
Saya juga gampang aja saya ndak punya beban, dibully sudah mau diapakan lagi, karena bukan apa ini bagi nusa bangsa kita lho, para pejuang sudah mati-matian republik ini kita yang sudah ada di negara merdeka masih aja magrog magrog orang jawa bilang enggak ada yang maju mundur karepe nang endi? (maunya ke mana)