Bisnis.com, JAKARTA – Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung selama tiga pekan. Hujan peluru masih berlangsung di kota-kota di Ukrainia.
Perundingan damai yang dilakukan pihak Moskow dan Kiev beberapa hari lalu di Turki belum mencapai kesepakatan damai. Oleh karena itu, Presiden Ukrainia, Volodymyr Zelenskyy meminta agar perjanjian damai dengan Moskow segera dilaksanakan.
“Kota-kota di Ukrainia telah dihancurkan oleh sekelompok orang yang tinggal di banyak negara Eropa, terutama di kota-kota di Swiss yang indah, mereka memiliki properti sana. Akan lebih baik jika [Swiss] mencabut privilege mereka," kata Zelenskyy, dilansir dari Channel News Asia, Minggu (20/03/2022).
Sayangnya, Rusia tidak bergeming dan malah meluncurkan rudal ke Ukraina. Rusia mengatakan untuk pertama kalinya, pihaknya menggunakan rudal hipersonik Kinzhal terbarunya untuk menghancurkan gudang atau penyimpanan persenjataan di bagian barat Ukraina.
Dilansir dari kantor berita Rusia, Interfax, dikatakan bahwa rudal sistem hipersonik Kinzhal merupakan yang pertama kalinya diluncurkan sejak mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari 2022 itu.
Baca Juga
"Sistem rudal penerbangan Kinzhal dengan rudal aeroballistik hipersonik menghancurkan gudang bawah tanah besar yang berisi rudal dan amunisi penerbangan di desa Deliatyn di wilayah Ivano-Frankivsk," kata juru bicara kementerian pertahanan Igor Konashenkov dikutip dari Al Jazeera, Minggu (20/03/2022).
Wilayah Ivano-Frankivsk adalah perbatasan Rusia dengan Rumania sepanjang 50 km (30 mil), Selain itu, kementerian juga mengatakan pasukan Rusia menggunakan sistem rudal anti-kapal Bastion untuk menghancurkan fasilitas militer Ukraina di dekat pelabuhan Laut Hitam Odesa.