Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara kepada ribuan demonstran antiperang di Bern, Swiss via live video pada Sabtu (19/3/2022) waktu setempat, sambil meminta pemerintah Swiss membekukan aset oligarki Rusia.
“Ini juga merupakan pertempuran melawan kejahatan,” kata Zelensky melalui seorang penerjemah, mengutip South China Morning Post, Minggu (20/3/2022).
Banyak pengunjuk rasa berkumpul di depan parlemen Swiss mengibarkan bendera Ukraina saat mereka mengecam invasi Rusia ke negara Eropa Timur itu.
Zelensky terlihat di balik meja dengan kaus oblong berlengan pendek. Ketika dia menyerukan pemblokiran akun oligarki, tepuk tangan meriah terdengar.
Swiss sebagian besar telah mengikuti sanksi Eropa terhadap Moskow. Namun, ada beberapa orang Rusia sangat kaya yang melakukan bisnis di Swiss yang dikatakan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan sejauh ini belum dikenakan sanksi.
Selama pidatonya, presiden Ukraina juga mengkritik perusahaan makanan Nestlé, yang memutuskan untuk tidak menarik diri dari Rusia untuk saat ini, tidak seperti banyak perusahaan lain.
Baca Juga
Menurut Zelensky, 112 anak-anak dan remaja telah tewas dalam serangan Rusia pada Sabtu waktu setempat.
Mengutip The Business Times, Bank Swiss diprediksi menyimpan lebih dari US$200 miliar, tepatnya US$213 miliar atau setara Rp3.045 triliun (asumsi kurs Rp14.300) kekayaan oligarki Rusia.
Bank Swiss diperkirakan menyimpan antara 150 dan 200 miliar franc Swiss uang klien Rusia di rekening luar negeri, menurut Asosiasi Bankir Swiss (SBA). Chief executive officer Credit Suisse Group Thomas Gottstein mengatakan awal pekan ini bahwa uang Rusia menyumbang sekitar 4 persen dari aset di divisi wealth management bank.
Negara berpenduduk 8,6 juta jiwa ini telah lama menarik bagi orang kaya Rusia, terpikat oleh kebijaksanaan dan regulasi ringan yang ditawarkannya. Sementara data dari Bank for International Settlements (BIS) yang berbasis di Basel menunjukkan bahwa penduduk dan perusahaan Rusia memiliki US$11 miliar di rekening bank Swiss pada September, lebih dari dua kali lipat sekitar US$5 miliar di Inggris.
Angka dari BIS itu disebut terlalu mengecilkan tingkat kekayaan Rusia, karena tidak termasuk rekening perantara, investasi atau aset yang dimiliki melalui perusahaan luar negeri.