Bisnis.com, JAKARTA --Komisi XI DPR menetapkan Isma Yatun dan Haerul Saleh sebagai calon Anggota BPK terpilih dalam voting yang berlangsung pada Jumat kemarin.
Terpilihnya Isma Yatun dan Haerul Saleh semakin memperbanyak porsi politikus dalam struktur kepemimpinan di lembaga auditor negara. Setidaknya ada 5 dari 9 anggota BPK berlatar belakang politik.
Isma Yatun sendiri adalah calon inkumben. Dia mulai menjabat sebagai Anggota BPK pada tahun 2017. Itu artinya jabatan periode pertamanya akan berakhir pada tahun ini.
Isma Yatun merupakan perempuan pertama yang menjabat sebagai Anggota BPK sejak BPK berdiri. Dia memiliki latar pendidikan Teknik Kimia dari Universitas Sriwijaya dan Universitas Indonesia.
Sebelum terpilih menjadi Anggota BPK, Isma Yatun menjalani karir sebagai Anggota DPR pada Komisi bidang pendidikan, olah raga, sejarah dan Komisi bidang keuangan dan perbankan dari Fraksi PDIP.
Pada awal kariernya, Isma Yatun pernah bekerja di PT Elnusa Petroteknik, PT Elnusa Pabrikasi, PT Bank Danamon, Baitul Muslimin Indonesia, dan Banteng Muda Indonesia.
Baca Juga
Sementara itu, Haerul Saleh saat ini tercatat sebagai anggota Komisi XI DPR. Haerul yang masih berumur 40 tahun berasal dari Fraksi Gerindra.
Dalam catatan Bisnis anggota BPK lain yang memiliki latar belakang politik antara lain Pius Lustrilanang dari Partai Gerindra dan Daniel Lumban Tobing dari PDI Perjuangan. Keduanya, calon legislatif tak terpilih saat pemilihan umum 2019 lalu.
Selanjutnya, Achsanul Qosasi juga bekas anggota dewan dari Partai Demokrat dan Partai Golkar.
Jalannya Voting
Isma Yatun memperoleh suara tertinggi dalam pemungutan suara atau voting calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK oleh Komisi XI DPR.
Voting itu berlangsung pada Jumat (18/3/2022) setelah rangkaian uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon anggota BPK berlangsung.
Komisi XI memilih sejumlah nama untuk menjadi pimpinan badan tersebut.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Bisnis, Isma Yatun menduduki peringkat pertama dalam voting itu, dengan memperoleh 46 suara. Dia mengungguli tiga kandidat lainnya dengan selisih suara cukup besar.
Berikut hasil voting calon anggota BPK periode 2022—2027 oleh Komisi XI DPR:
Isma Yatun: 46 suara
Haerul Saleh: 37 suara
Osbal Saragi Rumahorbo: 18 suara
Dori Santosa: 11 suara
Anggota Komisi XI Andreas Eddy Susetyo mengonfirmasi hasil voting tersebut. Dia membenarkan bahwa Isma Yatun, kandidat petahana memperoleh suara tertinggi.
“Ya, benar,” ujar Eddy kepada Bisnis pada Jumat (18/3/2022) malam saat ditanya terkait hasil voting itu.
Dia pun menjelaskan bahwa Komisi XI akan membawa hasil voting itu ke rapat paripurna untuk pembahasan dan penetapan lebih lanjut.