Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beri Dukungan ke Ukraina, 3 Pemimpin Negara Asing Tiba di Kiev

Tiga pemimpin negara asing tiba di Ibu Kota Ukraina, Kiev untuk memberikan dukungan terhadap negara yang tengah menghadapi serangan Rusia.
Prajurit Ukraina membuat barikade di Kyiv, Ukraina Jumat (25/2/2022). REUTERS/Gleb Garanich
Prajurit Ukraina membuat barikade di Kyiv, Ukraina Jumat (25/2/2022). REUTERS/Gleb Garanich

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Republik Ceko, Polandia, dan Slovenia tiba di Kiev dengan kereta api pada Selasa (15/3) untuk menunjukkan dukungan bagi Ukraina sekaligus merupakan pemimpin asing pertama yang mengunjungi ibu kota itu sejak Rusia melakukan invasi.

Serangan udara Rusia menghantam Kiev pada Selasa (15/3) sehingga menewaskan sedikitnya empat orang, kata pihak berwenang. Pasukan penyerang memperketat cengkeraman mereka dan wali kota mengumumkan jam malam selama 35 jam mulai pukul delapan malam.

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki, PM Ceko Petr Fiala dan PM Slovenia Janez Jansa bertemu dengan pejabat Ukraina. Turut hadir bersama mereka adalah Wakil Perdana Menteri Polandia Jaroslaw Kaczynski yang juga pemimpin partai PiS yang berkuasa di negara itu dan dipandang sebagai pembuat keputusan utama di negara tersebut.

"Di sinilah, di Kiev yang dilanda perang, sejarah sedang dibuat. Di sinilah, kebebasan berjuang melawan dunia tirani. Di sinilah masa depan kita semua tergantung pada keseimbangan," tulis PM Polandia Morawiecki di Twitter seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (16/3/2022).

Republik Ceko dan Polandia, mantan anggota komunis Uni Eropa yang kini bergabung dengan NATO, menjadi salah satu pendukung terkuat Ukraina di Eropa sejak invasi Rusia.

Setelah hampir tiga minggu memasuki perang yang menurut negara-negara Barat, Moskow akan menang dalam beberapa hari, tapi kekuatan invasi terbesar Eropa sejak Perang Dunia II itu dihentikan di gerbang Kiev. Jalan raya utama dan rute kereta api dari ibu kota masih terbuka.

Konvoi besar kendaraan lapis baja pasukan Rusia gagal untuk merebut salah satu dari 10 kota terbesar di Ukraina, meskipun pemboman telah membuat beberapa daerah pemukiman berubah menjadi puing-puing.

Menjamu pejabat asing di ibu kotanya sendiri akan menjadi keberhasilan simbolis yang luar biasa bagi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dia menolak tawaran untuk mengungsi di awal perang dan tetap berada di Kiev di tengah pemboman dengan tujuan untuk menggalang keberanian bangsanya.

Dalam pernyataan publiknya yang paling percaya diri, Zelensky meminta pasukan Rusia untuk menyerah dan mengatakan mereka dan perwira mereka sudah tahu bahwa perang tidak akan membawa harapan.

"Wajib militer Rusia! Dengarkan aku baik-baik. Perwira Rusia! Anda sudah mengerti segalanya: Anda tidak akan mengambil apa pun dari Ukraina. Anda akan mengambil nyawa. Ada banyak dari Anda, tapi nyawamu juga akan diambil. Tapi kenapa harus mati? Untuk apa? Saya tahu bahwa Anda ingin bertahan hidup,” ujar Zelensky


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper