Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Rusia memblokir Facebook di negara itu sebagai upaya lebih jauh membungkam perbedaan pendapat dan membatasi informasi tentang invasinya ke Ukraina.
Mengutip Bloomberg, Sabtu (5/3/2022), regulator komunikasi Rusia, Roskomnadzor, mengatakan Facebook akan diblokir karena diskriminasi terhadap media Rusia dan sumber informasi. Facebook sebelumnya melarang akun media yang didukung pemerintah Rusia beroperasi di Uni Eropa dalam upaya untuk mengurangi propaganda Rusia dan informasi yang salah.
“Segera jutaan orang Rusia biasa akan menemukan diri mereka terputus dari informasi yang dapat dipercaya, kehilangan cara sehari-hari mereka terhubung dengan keluarga dan teman-teman dan dibungkam dari berbicara,” kata Nick Clegg, wakil presiden urusan global di induk Facebook, Meta Platforms Inc.
Menurutnya, Facebook akan terus melakukan segala upaya untuk memulihkan layanan sehingga mereka tetap tersedia untuk penduduk Rusia dengan aman.
Layanan lain yang dioperasikan oleh Meta, termasuk WhatsApp dan Instagram, belum terkena dampak larangan tersebut, tetapi itu bisa berubah, menurut seseorang yang mengetahui situasi tersebut.
Hanya beberapa jam setelah pengumuman, Meta mengatakan akan menghentikan sementara semua iklan di Rusia, dan akan berhenti menjual iklan ke bisnis Rusia.
Baca Juga
“Karena kesulitan beroperasi di Rusia saat ini, iklan yang menargetkan orang-orang di Rusia akan dijeda, dan pengiklan di Rusia tidak akan lagi dapat membuat atau menjalankan iklan di mana pun di dunia, termasuk di Rusia,” tulis Meta dalam keterangan resmi di blog.
Meta adalah raksasa teknologi AS pertama yang dilarang di Rusia. Pemblokiran Rusia adalah eskalasi dari taktik sebelumnya, memperlambat layanan media sosial untuk membuatnya lebih sulit dan lebih membuat frustrasi untuk digunakan.
Rusia telah memperlambat Facebook di negara itu selama hampir seminggu, bersama dengan situs media sosial lainnya seperti Twitter dan YouTube.
Pemerintah juga telah memberlakukan undang-undang baru yang dapat mengakibatkan 15 tahun penjara karena menyebarkan apa yang dianggapnya informasi palsu tentang militer.
Dua penyiar liberal, Ekho Moskvy dan TV Rain, mengudara pada Kamis di bawah tekanan dari jaksa yang menuntut akses dibatasi karena liputan perang mereka. Situs web BBC, Deutsche Welle dan Meduza, sebuah grup berita independen, tidak dapat diakses pada Jumat.
Adapun Bloomberg News dan BBC mengatakan mereka menangguhkan pekerjaan jurnalis mereka di Rusia untuk sementara waktu.