Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu pemilik dari Newcastle United, Amanda Staveley mengungkapkan jika pemilik Chelsea Roman Abramovich telah diperlakukan tidak adil oleh pihak pemerintah Inggris.
Perlu diketahui, Roman Abramovich melepas sahamnya di Chelsea seharga £3 miliar pada Kamis (3/3/22) dini hari. Hal tersebut dilakukan dirinya akibat dari serangan Rusia ke Ukraina sejak Kamis lalu.
Abramovich memang diminta untuk melepas sahamnya di Chelsea dan angkat kaki dari Inggris oleh parlemen Inggris karena kedekatannya dengan presiden Rusia, Vladimir Putin.
Dengan dilepaskannya saham di Chelsea membuat Amanda Staveley yang merupakan salah satu pemilik Newcastle United angkat bicara.
Dilansir dari Sky Sport, Jumat (4/3/2022), Amanda Staveley mengungkapkan jika di dunia ini pasti memiliki masalah. Namun, masalah tentang Abramovich saat ini sangat tidak adil bagi dirinya.
"Dunia ini tidak akan pernah tidak memiliki masalah, dan saya tahu ini sangat sulit dan saya sangat sedih hari ini bahwa seseorang [Roman Abramovich] yang memiliki klub sepak bola [Chelsea] diambil karena hubungan dirinya dengan seseorang [Presiden Rusia Vladimir Putin]. Saya tidak berpikir itu sangat adil, sebenarnya, jujur," ucap Amanda dilansir dari Sky Sport.
Mengungkapkan hal tersebut, Amanda Staveley mengaku jika dirinya berbicara secara pribadi bukan sebagai perwalian klub (Newcastle). Dirinya juga mengharapkan orang-orang lebih bersemangat tentang sepak bola daripada terlibat dalam perang.
Sampai saat ini, terdapat dua nama yang tertarik dengan saham Chelsea, yaitu miliarder asal, Swiss Hansjorg Wyss dan investor Amerika, Todd Boehly.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel