Bisnis.com, JAKARTA - Pasangan sejoli Yaryna Arieva dan Sviatoslav Fursin tak pernah membayangkan pada hari pernikahannya Rusia menyerang negaranya, Ukraina. Suara sirine tanda bahaya adanya serangan udara berdering di telingga saat mereka bersumpah setia dalam ikatan cinta.
"Itu sangat menakutkan," kata Arieva, yang melangsungkan Kamis (25/2/2022) di biara St Michael di Kyiv yang dikutip Bisnis dari CNN, Minggu (27/2/2022).
Pasangan ini sebenarnya merencanakan menikah pada 6 Mei 2022, dan merayakannya di sebuah restoran. "Dengan suasana teras yang sangat dan lucu yang menghadap ke sungai Dnieper. Hanya kami dan sungai dan lampu-lampu yang indah," kata Arieva yang berusia 21 tahun itu.
Namun, angan-angan itu sirna ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina, Kamis pagi. Beberapa jam sebelum fajar dengan meluncurkan serangkaian rudal.
Serangan tersebut cepat menyebar ke Ukraina tengah dan timur. Saat pasukan Rusia menyerang Ukraina dari berbagai sisi, membuat kehidupan jutaan orang Ukraina tidak pasti.
Akhirnya Arieva dan Fursin memutuskan untuk mempercepat pernikahan. Pasangan yang bertemu pada Oktober 2019 di sebuah pusat kota Kyiv itu, ingin cepat menikah karena mereka tidak yakin dengan apa yang akan terjadi pada masa depan mereka.
Baca Juga
Yaryna Arieva dan Sviatoslav Fursin tengah melangsungkan pernikahan di Kiev, Ukraina, Kamis (27/2/2022). Sehari setelah menikah, mereka langsung ikut berperang melawan invasi tentara Rusia./Bisnis-Twitter
Alasan lainnya, mereka ingin ikut berjuang mempertahankan setiap jengkal tanah airnya. Dengan menikah, menjadi salah satu kesempatan terakhir mereka untuk bersama. Bila suatu saat maut menjemput di medan perang.
"Situasinya sulit. Kami akan memperjuangkan tanah kami. Kami mungkin bisa mati, dan kami hanya ingin bersama sebelum semua itu," katanya.
Setelah resepsi pernikahan, Arieva dan Fursin, 24, seorang insinyur perangkat lunak, bersiap untuk pergi ke Pusat Pertahanan Teritorial setempat untuk bergabung dalam upaya membantu membela negara.
"Kita harus melindunginya. Kita harus melindungi orang-orang yang kita cintai dan tanah yang kita tinggali. Saya berharap yang terbaik, tetapi saya melakukan apa yang saya bisa untuk melindungi tanah saya," tambahnya.
Arieva tidak tahu tugas apa yang akan diberikan komandan teritorial dalam peperangan tersebut.
"Mungkin mereka hanya akan memberi kami baju besi dan kami akan pergi berperang. Mungkin kami akan membantu dengan sesuatu yang lain. Mereka akan memutuskan," tegasnya.
Arieva menggambarkan suaminya sebagai 'teman terdekatnya di Bumi' saat ini. Dia pun berharap mereka akan dapat merayakan pernikahan suatu hari nanti.
“Mungkin mereka [Rusia] baru saja keluar dari negara kami, dan kami akan memiliki kemampuan untuk merayakannya secara normal,” ujar Arieva.
"Saya hanya berharap semuanya akan berjalan normal dan kami akan memiliki tanah kami, kami akan membuat negara kami aman dan bahagia tanpa ada orang Rusia di dalamnya."
Foto pernikahan pasangan itu pun beredar di media sosial. Demikian juga foto-foto mereka saat mengangkat senjata seusai melakukan pernikahan.
Unsure of the future, Yaryna Arieva and Sviatoslav Fursin rushed their wedding and got married to the sounds of sirens blaring the Russian invasion.
— Visegrád 24 (@visegrad24) February 25, 2022
Straight after their wedding, they both joined the local Territorial Defense Center to help efforts to defend the country.
?? pic.twitter.com/RSxiiQ02Zq
Sejumlah komentar warganet pun mendoakan agar mereka selamat, dan bisa merayakan pernikahannya.
May God bless them, and protect them during this war of brothers instigated by those who hate us all.
— ????????? (@HnbalBrq) February 25, 2022