Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyampaikan, pemerintah terus berfokus menjadikan pendidikan desa berkualitas, mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai bagian Sustainable Development Goals (SDGs) Desa.
Dia menjelaskan, sejak 2021 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) telah memberikan arah bagi kebijakan pembangunan desa, yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan Desa.
“SDGs Desa merupakan upaya terpadu dari pembangunan berkelanjutan yang mentargetkan 18 tujuan. Tujuan kedelapan belas yaitu kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaftif dapat menggambarkan pembangunan desa di Indonesia yang memastikan identitas budaya tetap dihormati,” tuturnya dalam agenda Seminar Kepala Desa secara daring, Kamis (24/2/2022).
Abdul menyebut, hingga 2021 terdapat dana desa yang dialokasikan untuk PAUD, sepanjang 2015 hingga 2021 sudah ada 66.430 PAUD yang dibangun dan diperbaiki.
“Kami telah memperbaiki ruangan 66.430 PAUD pada 2018 dari 74.953 jumlah Desa terdapat 50.401 desa yang menyediakan PAUD,” ujarnya.
Dia pun meminta dana desa dialokasikan untuk membangun pendidikan berkualitas di desa. Kepala desa atau otoritas diminta proaktif mencapai pendidikan desa berkualitas.
Baca Juga
Hal itu menjadi bagian dalam rangka mempercepat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) desa. Abdul meminta desa bisa menyalurkan berbagai bantuan.
"Desa dapat menyalurkan bantuan biaya sekolah untuk anak tidak sekolah atau putus sekolah karena ketidakmampuan ekonomi," katanya
Menurutnya, Desa juga dapat menyalurkan peralatan persiapan bagi siswa yang masuk sekolah. Bantuan itu dikhususkan bagi keluarga miskin di desa.
"Bantuan diikuti dengan bantuan biaya pendidikan misal untuk transportasi, uang buku, seragam, hingga jenjang menengah pertama dan atas," ujarnya.
Abdul menyebut desa juga perlu memberikan bantuan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Bahkan, jika dibutuhkann desa dapat juga membiayai operasionalisasi pelatihan anak-anak di luar jam sekolah.
Dia menyebut desa juga bisa membantu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Misalnya, membangun atau merehabilitasi fasilitas PAUD. Dia juga mendorong desa mengadakan sarana pembelajaran PAUD.
"Mulai dari membangun sarana dan prasarana bermain dan kreativitas anak, membentuk kader PAUD di desa, meningkatkan kompetensi pengajar PAUD, dan memberikan insentif untuk kader atau pengajar PAUD, bisa juga pemberian makanan tambahan anak," tutur Abdul.