Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bendera Rusia Tidak Berkibar Lagi di Ibu Kota Ukraina

Rusia mengevakuasi perwakilannya di Ukraina pada Rabu (23/2/2022). Demikian cuitan dari akun Twitter Stasiun TV Russia Today.
Bendera Federasi Rusia di Kedutaan Besar Rusia di Washington, Amerika Serikat./Reuters
Bendera Federasi Rusia di Kedutaan Besar Rusia di Washington, Amerika Serikat./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia mengevakuasi perwakilannya di Ukraina pada Rabu (23/2/2022). Demikian cuitan dari akun Twitter Stasiun TV Russia Today. Diplomat yang diungsikan di Kyiv termasuk seluruh personel, tanpa kecuali.

RT juga membagikan sebuah video terkini seputar gedung kedutaan Rusia di Kyiv.

Dalam gambar berdurasi sekira tujuh detik itu, tidak nampak sebuah bendera berwarna putih-biru-merah milik Rusia berkibar lagi.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia pada Selasa (22/2/2022), mengatakan pemindahan staf diplomat bertujuan untuk melindungi hidup mereka.

Menurut Kementerian Luar Negeri, para diplomat Rusia telah menerima ancaman. Kedutaan dan konsulatnya juga telah diserang berulang kali.

"Ukraina telah jatuh lebih ke dalam kekacauan," kata pernyataan itu dilansir dari The Moscow Times pada Rabu, 23 Februari 2022.

Sejumlah negara Barat telah memindahkan kedutaan besarnya dari Kyiv ke kota Lviv dekat perbatasan Polandia. Beberapa bulan terakhir Amerika Serikat dan sekutu baratnya menyatakan Rusia merencanakan serangan ke Ukraina.

Pengumuman evakuasi datang tak lama setelah majelis tinggi parlemen Rusia memberi izin kepada Putin untuk menggunakan tentara Rusia di luar negeri.

Pada Senin (21/2/2022), Putin mengakui wilayah Donetsk dan Lugansk yang dikuasai separatis di Ukraina timur sebagai wilayah yang independen.

Putin juga menandatangani perjanjian dengan kelompok separatis Ukraina dan membuka pintu bagi kehadiran militer Rusia di Ukraina, yang didukung Barat itu.

Ketegangan di perbatasan Rusia dengan Ukraina dalam beberapa hari ke belakang ini, memburuk menyusul adanya aksi oleh separatis pro-Rusia di kota Donetsk dan Luhansk. Amerika Serikat menilai langkah Rusia tersebut adalah suatu pertanda jika Moskow siap menyerang Kyiv, mengingat masih ada 150 ribu lebih pasukan mereka di perbatasan.

Amerika Serikat juga menganggap pengerahan tentara Rusia sebagai operasi penjaga perdamaian di Ukraina timur adalah "omong kosong" dan pengakuan Moskow atas daerah yang memisahkan diri sebagai bagian dari dalih invasi ke Ukraina.

Pernyataan keras Washington itu disampaikan ke Dewan Keamanan PBB, Selasa, 22 Februari 2022. "Konsekuensi tindakan Rusia "akan mengerikan - di seluruh Ukraina, Eropa, dan di seluruh dunia," kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, pada pertemuan darurat dewan yang beranggotakan 15 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper