Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengirimkan karangan bunga sebagai ungkapan duka atas meninggalnya putra Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) AKP Novandi Arya Kharisma dalam kecelaakan tunggal.
Hal itu diketahui dari unggahan akun Instagram istri Novandi, Eka Novandi Arya @kekenoura88 yang dipantau Kamis (10/2/2022).
Karangan bunga yang dikirim Jokowi didominasi warna kuning bercampur hitam, dan bertuliskan: “Turut berduka citas atas wafatnya AKP Novandi Arya Kharisma. Presiden Joko Widodo dan keluarga.”
Adapun, karangan bunga Ma’ruf Amin didominasi warna biru dan kuning bertuliskan: “Turut berduka cita atas wafatnya AKP Novandi Arya Kharisma SIK MSi. Wakil Presiden RI beserta Ibu Hj Wury Ma’ruf Amin.”
Seperti diketahui, Novandi yang menjabat sebagai Kasat Polairud Polres Berau, Polda Kalimantan Timur, itu dimakamkan secara militer pada Selasa (8/2/2022) sore, setelah sempat disemayamkan di rumah duka, kawasan Mampang Jakarta Selatan.
Jabatan lain yang pernah diduduki oleh AKP Novandi Arya Kharisma adalah Kanit Sisdik Subdit Gakkum Ditpolairud Polda Kaltim pada 2019. Dan PJ Kasat Polair Polres Kutai Kartanegara, Polda Kaltim pada 2016.
Baca Juga
Novandi meninggalkan istri dan dua orang anak. Dari akun @kekenoura88 diketahui, bahwa dia dan almarhum memiliki seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dan seorang anak perempuan berusia 4 tahun.
Polda Metro Jaya menyatakan jenazah Novandi Arya Kharizma yang terbakar akibat kecelakaan tunggal di Senen, Jakarta Pusat, bisa teridentifikasi berdasarkan data gigi atau odontogram.
"Kami mendapatkan data atau masukan yang bersangkutan adalah seorang yang kami punya data odontogramnya dan kita dapat memastikan yang bersangkutan dari data odontogramnya," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Kombes Pol Didiet Setiobudi di Jakarta, Selasa (8/2/2022).
Indetifikasi
Dalam proses identifikasi tersebut, tim kepolisian juga turut melakukan pemeriksaan terhadap rekam medis dan DNA korban. Dari informasi yang ada, tim forensik kepolisian kemudian berkoordinasi dengan Polda Kalimantan Timur untuk pencocokan data odontogram tersebut.
Didiet menuturkan, hasil pencocokan data tersebut menunjukkan bahwa salah satu korban tewas pada kecelakaan tunggal tersebut, yakni AKP Novandi Arya Kharizma.
"Data odontogram yang dapat kami perlihatkan ada beberapa bagian yang menentukan atau yang menunjukkan bahwa 100 persen yang bersangkutan bisa dipastikan bernama Novandi Arya Kharisma usia 31 tahun," ujarnya.
Berdasarkan identifikasi forensik itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memastikan bahwa salah satu korban tewas pada kecelakaan tunggal di Senen, Jakarta Pusat, pada Senin dini hari (7/2/2022) sekitar pukul 00.30 WIB tersebut, yaitu AKP Novandi Arya Kharizma.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo memastikan bahwa AKP Novandi yang tewas dalam kecelakaan tunggal tersebut adalah Putra Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang. Jasad AKP Novandi telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan selanjutnya dimakamkan.
"Dapat kami sampaikan bahwa betul korban adalah putera beliau dan tadi sore pukul 16.30 WIB sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," ujar Sambodo.
Kecelakaan tersebut menewaskan dua orang. Peristiwa kecelakaan tersebut terjadi pada Senin dini hari pukul 00.30 WIB.
Kejadian bermula saat kendaraan sedan tersebut berjalan dari arah selatan ke utara melalui Jalan Raya Pasar Senen, Jakarta Pusat. Sesampainya di seberang Terminal Bus Senen, kendaraan menabrak separator TransJakarta kemudian terbakar. Kendaraan sedan pun mengalami kerusakan karena seluruh bodi terbakar.
Kemarin, Polda Metro Jaya pun memastikan bahwa seorang korban lainnya yang turut tewas dalam kejadian itu adalah kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Banjarmasin Fatimah atau kerap dipanggil Sis Zahra.
Berakt petunjuk cincin, luka bekas operasi dan sejumlah dokumen dipastikan Fatimah bersama Novandi saat kecelakaan.
Dia juga yang mengemudikan mobil itu, dan ditetapkan sebagai tersangka. Namun, polisi menghentikan penyelidikan kasus kecelakaan maut tersebut, karena Fatimah juga tewas.