Bisnis.com, JAKARTA--Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengukuhkan ulama sepuh Betawi KH Muhammad Syakrim atau Abih Syakrim jadi Dewan Penasihat atau Mustasyar PBNU masa khidmat 2022-2027 di Kota Balikpapan Kalimantan Timur.
Anak kandung Abih Syakrim, Ibnu Mulkan mengaku bersyukur bahwa ayahnya ditunjuk Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya jadi salah satu Mustasyar PBNU masa khidmat 2022-2027.
Ibnu menjelaskan bahwa Abih Syakrim merupakan seorang ulama NU asli Betawi dan selalu berjuang dalam bidang pendidikan, politik dan organisasi sosial keagamaan sejak tahun 1955 hingga saat ini.
"Ayahanda merupakan pejuang NU di tanah Betawi, saya sangat bersyukur perjuangan beliau sejak muda di NU sehingga bisa mendapatkan amanah menjadi Mustasyar PBNU," tutur Ibnu dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (6/2).
Ibnu berharap Abih Syakrim dapat menjalankan amanah sebagai Mustasyar PBNU masa khidmat 2022-2027 dan selalu diberikan kesehatan.
"Semoga Ayahanda selalu sehat dan amanah," kata Ibnu.
Baca Juga
Dalam catatan sejarah, KH Muhammad Syakrim atau yang akrab disapa Abih Syakrim merupakan tokoh NU kharismatik yang memiliki kiprah dan perjuangan di berbagai bidang.
Pada ranah politik, Abih Syakrim pernah tercatat aktif di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menjadi pensiunan pada Pemda DKI di kecamatan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.
Sementara di ranah pendidikan, Abih Syakrim juga mengenyam pendidikan di Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan menjadi pendiri Yayasan Pesantren Nurul Ibad, yang menyelenggarakan pendidikan mulai dari taman kanak-kanak hingga tsanawiyah, Aliyah, dan beberapa pesantren yang baru dibangun di Bogor.
Kiai kelahiran di Lubang Buaya, Jakarta Timur, pada 9 April 1935 ini sebelumnya masuk dalam jajaran Mustasyar di PWNU DKI Jakarta. Bahkan Abih Syakrim juga pernah menjadi saksi mata peristiwa tahun 1965 di lubang biaya saat pemberontakan PKI menghasut warga Lubang Buaya.
