Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dapat Ultimatum, Akun Twitter NU Akhirnya Diserahkan ke Pengurus Baru PBNU

Buntut dari cuitan-cuitan nyeleneh akun Twitter resmi NU berujung adanya ultimatum dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Suasana kemeriahan acara NU - Istimewa
Suasana kemeriahan acara NU - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Cuitan balasan akun Twitter Nahdlatul Ulama kepada sejumlah tokoh saat mendapat ucapan selamat Hari Lahir ke-96 NU mendapat sorotan publik. Pasalnya, admin akun twitter tersebut membalas ucapan dengan gaya nyeleneh dan guyonan.

Buntut dari cuitan-cuitan nyeleneh akun Twitter resmi NU itu pun berujung ultimatum dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Sekjen PBNU H Saifullah Yusuf sempat memberikan ultimatum kepada admin twitter lama agar segera menyerahkan akun itu ke pengurus baru.

Beberapa cuitan yang menuai reaksi dari misalnya, saat admin akun tersebut membalas cuitan selamat Hari Lahir ke-96 untuk NU.

"Terima kasih, Bu @puanmaharani_ri. Mari tegakkan Kepak Sayap Kebinekaan," tulis admin akun Twitter @nahdlatululama kepada Ketua DPR RI Puan Maharani.

Selain itu, admin tersebut juga membalasa cuitan selamat Harlah ke-96 untuk NU dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri BUMN Erick Thohir.

"Terima kasih, Pak Airlangga @airlangga_hrt cucu Ki Ageng Gribig," cuitnya sebagai balasan ucapan selamat sari Menko Perekonimian Airlangga Hartarto.

"Terima kasih, Pak @erickthohir. Bismillah komisaris," cuitnya kepada Menteri BUMN Erick Thohir.

Bukan hanya balasan terhadap ucapan selamat Harlah ke-96, admin Twitter NU juga mengomentari cuitan beberapa tokoh publik dengan 'guyonan'.

"Ukuran sarungnya apa, Mas Agus?" cuitnya kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang memamerkan sarung yang dikenakannya saat menghadiri acara Harlah ke-96 NU.

Selain itu, admin twitter NU juga mempersoalkan ucapan Selamat Harlah ke-96 dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan memanggilnya dengan sebutan Dik Menteri.

"Terima kasih Menag. Tolong temanya diperbaiki. Itu tema Muktamar ke-34 NU tahun lalu, Dik Menteri," tulis akun twitter tersebut.

Admin twitter NU juga mengomentari berita terkait Ketua Umum PBNU Gus Yahya Cholil Staquf berjudul Canda Gus Yahya saat Pengukuhan PBNU yang diunggah di akun Twitter @nu_online. "Mohon maaf, Pak Ketum. Humornya kurang mengena," ujar sang admin.

Diserahkan ke Pengurus Baru

Dikabarkan, balasan-balasan nyeleneh hingga guyonan di akun sosial media PBNU, khususnya Twitter dan Instagram, dilakukan oleh pengelola sosial media kepengurusan yang lama.

Setelah seremoni pengukuhan pengurus PBNU Tahun Khidmat 2022-2027, pengelolaan aset digital juga menjadi agenda PBNU yang akan segera dituntaskan.

Salah satunya soal media sosial resmi PBNU seperti twitter dan Instagram. Berdasarkan informasi yang disampaikan Ketua PBNU Mohamad Syafi' Alielha, akun twitter resmi @nahdlatululama telah diserahkan aksesnya ke pengurus yang baru, pada hari ini pukul 17.50 WIB.

Pasalnya, sejak beberapa hari lalu, akun twitter resmi PBNU itu menulis dan membalas cuitan dengan gaya bahasa bernada guyon yang dinilai kurang baik.

Hal ini membuat Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf sempat memberikan ultimatum kepada admin twitter lama agar segera menyerahkan akun itu ke pengurus baru.

“Saya minta dalam waktu 1x24 jam admin harus ke PBNU dan menemui pengurus baru untuk segera menyerahkan akun ini. Belakangan cuitan-cuitannya tidak mencerminkan kaidah yang benar. Bahkan cenderung mengadu-domba. Guyonannya tidak tepat cenderung menyakiti,” kata Gus Ipul, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (1/2/2022).

Gus Ipul mengaku keberatan karena banyak pihak yang dibuat bahan bercandaan, termasuk Ketum PBNU Gus Yahya. Tak berselang lama setelah ultimatum dikeluarkan, akhirnya akun twitter resmi PBNU itu telah diserahkan kepada pengurus yang baru.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper