Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Sebut Omicron Mungkin Bisa Naik Hingga 40 Ribu Kasus

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, peningkatan kasus positif lantaran Covid-19 varian Omicron ditaksir akan meningkat dalam waktu dekat.
Ilustrasi Omicron./Antara
Ilustrasi Omicron./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, peningkatan kasus positif lantaran Covid-19 varian Omicron ditaksir akan meningkat dalam waktu dekat.

“Sekarang peningkatan Covid-19 ini sudah cukup tinggi. Omicron ini akan naik. Kemarin 32 ribu, mungkin hari ini bisa 40 ribu,” katanya secara virtual agenda Harlah ke-96 NU, dikutip lewat akun Youtube TVNU, Sabtu (5/2/2022).

Lebih lanjut, Luhut mengatakan saat ini kapasitas rumah sakit di Jakarta masih terisi 15 persen dari total kapasitas yang ada, akan tetapi ini bisa terjadi apabila rumah sakit meminta pasien dengan penyakit ringan untuk dirawat di rumah.

“Tapi saya ingin tambahkan, bahwa rumah sakit yang ada di Jakarta terisi mungkin 15 persen, kalau kita keluarkan tadi pasien-pasien dengan penyakit ringan untuk dirawat di rumah. Tapi orang tua di atas 60 tahun segera bawa ke rumah sakit atau tempat isolasi terpusat,” ujarnya.

Tidak hanya itu, dia menyarankan agar masyarakat lanjut usia (lansia), khususnya yang berusia 60 tahun ke atas untuk tidak keluar rumah sepanjang sebulan ke depan.

Menurutnya, upaya tersebut perlu dilakukan untuk mencegah makin meningkatnya penyebaran virus Covid-19, khususnya varian Omicron yang tengah mengancam saat ini.

“Saya usul dua minggu sampai sebulan ke depan untuk orang-orang yang saya sebut tadi kriteria 60 tahun ke atas, eloknya tinggal di rumah dulu sementara,” ujarnya

Kendati demikian, dia meminta masyarakat tidak panik, sebab data yang diperoleh pemerintah menunjukkan perawatan orang yang terjangkit varian Omicron cukup singkat.

Namun, dia berpesan kepada warga dengan usia 60 tahun ke atas, belum divaksin dua kali, serta memiliki penyakit penyerta (komorbid) untuk tidak keluar rumah terlebih dahulu.

Hal ini karena pemerintah menemukan warga yang meninggal akibat Covid-19 varian Omicron umumnya merupakan orang-orang dengan kriteria lansia. Bahkan, dia meminta Omicron tidak boleh dipandang enteng karena virus tersebut dapat merusak tubuh manusia.

“Karena data yang saya katakan tadi sebagian besar yang meninggal itu adalah orang-orang yang sudah sepuh, ada komorbid, dan belum vaksin,” kata Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper