Bisnis.com, JAKARTA - Data Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan bahwa tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta mencapai 63,31 persen per 3 Februari 2022.
Dari total kapasitas 8.173 tempat tidur di RSDC Wisma Atlet, saat ini telah terisi 5.174 sehingga hanya tersisa 2.999 tempat tidur.
Dari total 5.174 pasien Covid-19 yang dirawat di Wisma Atlet, 3.750 orang merupakan pasien bergejala ringan, 1.106 orang tanpa gejala (OTG), dan sisanya OTG dan bergejala ringan tapi berkomorbid.
Untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 akibat merebaknya varian Omicron, Kepala Satgas (Kasatgas) Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengumumkan bahwa mulai 5 Februari 2022 pasien terkonfirmasi tanpa gejala dan bergejala ringan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran akan dipindahkan ke Wisma Atlet Pademangan.
"RSDC Wisma Atlet kami gunakan khusus untuk isolasi merawat pasien bergejala sedang, berat, dan kritis," kata Suharyanto dalam konferensi pers, dikutip dari YouTube BNPB Indonesia, Kamis (3/2/2022).
Dia menjelaskan tujuan dari pemindahan pasien OTG dan bergejala ringan tersebut ialah untuk menjaga fasilitas kesehatan di RSDC agar bisa difokuskan untuk merawat pasien bergejala sedang, berat hingga kritis.
Pasalnya, kasus terkonfirmasi harian masih terus melonjak. Pada hari ini, 3 Februari 2022, kasus harian tembus 27.197 atau naik nyaris 10.000 dibandingkan hari sebelummya yakni 17.895 kasus.
Lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta akibat varian Omicron juga menyebabkan BOR di sejumlah rumah sakit di Jakarta mulai naik. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, per 2 Februrari 2022, BOR rumah sakit di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat telah menyentuh 69 persen.
Sementara itu, BOR RS di Jakarta Utara 59 persen dan Jakarta Selatan 51 persen. Kenaikan BOR RS tersebut perlu diwaspadai mengingat standar BOR menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah 60 persen.