Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Rencana Invasi Rusia ke Ukraina, Inggris Perkuat Pasukan NATO

Tambahan kekuatan pasukan itu merupakan komitmen Inggris untuk sekutu Nordik dan Baltiknya.
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson ketika memberikan keterangan di luar kantornya di 10 Downing Street di London, Inggris, Senin (27/4/2020)./Bloomberg-Simon Dawson
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson ketika memberikan keterangan di luar kantornya di 10 Downing Street di London, Inggris, Senin (27/4/2020)./Bloomberg-Simon Dawson

Bisnis.com, JAKARTA - Inggris akan mengerahkan pasukan darat, udara, dan laut untuk memperkuat pertahanan negara-negara NATO di perbatasan utara dan timur Ukraina setelah ketegangan akibat ambisi militer Rusia di Ukraina semakin dalam.

PM Boris Johnson berencana akan berbicara dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin minggu ini meskipun dia tengah menghadapi tekanan domestik yang kuat setelah skandal 'partygate'.

Johnson mengatakan tambahan kekuatan pasukan itu merupakan komitmen Inggris untuk sekutu Nordik dan Baltiknya. Keputusan itu diambil setelah Presiden AS, Joe Biden berjanji pada hari Jumat untuk mengirim sejumlah kecil pasukan negaranya ke negara-negara Eropa timur dan NATO dalam waktu dekat.

Keputusan itu bertujuan untuk mengirim pesan yang jelas ke Kremlin, kata Johnson dalam sebuah pernyataan. Pihaknya tidak akan mentolerir aktivitas destabilisasi mereka dan akan selalu mendukung sekutu NATO dalam menghadapi permusuhan Rusia, katanya menambahkan.

Pengerahan pasukan bersenjata itu termasuk mengirim dua kapal perang ke Laut Hitam, meningkatkan jumlah pasukan dan memasok sistem roket di Estonia, di perbatasan Rusia, dan mengerahkan jet cepat untuk berpatroli di wilayah udara Rumania dan Bulgaria dari sebuah pangkalan di Siprus, menurut Kementerian Luar Negeri dan Persemakmuran seperti dikutip TheGuardian.com, Minggu (30/1).

Pejabat Inggris akan melakukan perjalanan ke Brussel untuk menyelesaikan rincian dukungan militer minggu ini. Johnson meminta kepala pertahanan dan keamanan untuk meningkatkan upaya di Eropa. Dia juga mengatakan kepada menteri luar negeri dan pertahanannya untuk melakukan perjalanan ke Moskow untuk bertemu rekan-rekan Rusia mereka.

Di Inggris, Kepala Staf Pertahanan Laksamana Sir Tony Radakin akan memberi pengarahan singkat kepada kabinet tentang krisis Ukraina.

Pejabat tinggi AS Jumat lalu mendesak agar sekutunya fokus pada diplomasi sambil mengatakan bahwa Rusia sekarang memiliki cukup pasukan dan peralatan untuk mengancam seluruh Ukraina. Mark Milley, jenderal tertinggi AS, memperingatkan bahwa invasi Rusia akan “mengerikan” bagi kedua belah pihak dan “mengakibatkan sejumlah besar korban”.

Baik AS maupun Inggris telah menarik staf dan keluarga dari kedutaan di Kyiv. Inggris sekarang memperingatkan bahaya kunjunggan ke wilayah itu kecuali untuk perjalanan penting.

Kementerian Luar Negeri juga diperkirakan akan mengumumkan sanksi yang lebih keras pada hari Senin meskipun ada laporan kekhawatiran AS atas jumlah uang Rusia yang “kotor" di London.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Farid Firdaus
Sumber : TheGuardian.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper