Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda Anies dengan Jokowi dan Ahok Pimpin Jakarta

Hasto Kristiyanto mengulas kepemimpinan Anies Baswedan selama lima tahun menjabat Gubernur DKI Jakarta, dan membandingkannya dengan Ahok dan Jokowi.
Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)/Istimewa
Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengulas kepemimpinan Anies Baswedan selama lima tahun menjabat Gubernur DKI Jakarta, dan membandingkannya dengan Ahok dan Jokowi.

Anies akan mengakhiri jabatan sebagai gubernur di Ibu Kota Negara pada Oktober 2022. Sementara, Joko Widodo atau Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah pendahulunya.

Lalu, apa beda kepemimpinan Anies dengan Ahok dan Jokowi di mata PDIP?

Dikutip dari keterangan tertulis Sabtu (29/1/2022), menurut Hasto, bahwa Anies melupakan sejumlah kebijakan positif Gubernur DKI Jakarta era Jokowi dan Ahok.

Misalnya, Anies luput merawat taman dan danau di DKI Jakarta yang tidak pernah terjadi ketika provinsi berikon Monas itu dipimpin Jokowi atau Ahok.

"Contoh sederhana dalam membuat taman, di dalam merawat danau, di dalam membersihkan sungai yang dahulu dipelopori Pak Jokowi dan Pak Ahok yang mampu mengubah Waduk Ria Rio, sekarang bisa lihat di sana. Kita juga bisa lihat di Tanah Abang bagaimana pengaturannya, apakah ada taman-taman kota yang dirawat dengan baik?" tutur Hasto.

Dia juga menyinggung banyak pasukan oranye yang sekarang ini terlihat duduk.

Bahkan, melihat banyak eskavator yang tidak dipergunakan semestinya. Seperti eskavator milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terparkir di aliran Kali Cideng di dekat Gedung KPK, Jakarta Selatan.

"Saya kalau di Jakarta berkeliling, bagaimana banyak eskavator yang menganggur. Di KPK itu saya sampai bilang, itu buat apa di depan KPK eskavator menganggur. Mengeruknya tidak dilakukan, klaim atas biaya eskavator dilakukan," tutur Hasto.

"Berbeda di era Jokowi dan Ahok. Semua eskavator berjalan. Masyarakat harus menjadi pengawas agar program bisa dijalankan sebaiknya," tutur Hasto.

Kemudian, dia membandingkan dengan kemampuan Jokowi, Ahok, hingga Djarot Saiful Hidayat yang mengubah kultur di Jakarta.

Contohnya layanan pemadam kebakaran. Jika pada era sebelumnya, ada cerita  warga harus “bernegosiasi” jika ingin ada air ketika terkadi kebakaran.

“Itu dulu sebelum Pak Jokowi. Ketika menjabat, Pak Jokowi mengubah kultur itu. Rakyat yang jadi korban, pemadam otomatis memadamkan. Tidak perlu negosiasi. Itu perubahan kultural. Kepemimpinan diukur apabila gubernur berwibawa sampai petugas di lapangan bertugas disiplin, itu namanya kultural organisasi,” urai Hasto.

Dia juga menyebut, Anies lebih banyak mengurusi lingkungan di Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin tanpa mau melihat kondisi pinggiran Jakarta.

"Hal-hal yang berada di pinggiran Jakarta itu tidak mendapatkan sentuhan yang membawa perubahan secara sistemik bagi kemajuan daerah," kata Hasto yang memimpin kegiatan yang dilaksanakan sebagai rangkaian perayaan HUT ke-49 PDIP dan Ulang Tahun Megawati Soekarnoputri itu, dikutip dari keterangan tertulis Sabtu (29/1/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper