Bisnis.com, JAKARTA - Nama Edy Mulyadi masih terus menjadi sorotan setelah pernyataannya menjadi kontroversial karena menyebut lokasi ibu kota negara yang baru, yaitu Kalimantan sebagai tempat 'jin buang anak'.
Jin buang anak merujuk kepada istilah untuk menujukkan suatu daerah yang jauh dari keramaian, sepi, dan terbelakang dari sisi ekonomi. Penggunaan istilah ini lazim di kawasan Jabodetabek.
Lantas apakah Kaltim atau Kalimantan secara keseluruhan laik disebut sebagai tempat jin buang anak?
Faktanya, Provinsi Kalimantan Timur menjadi salah satu provinsi dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita tertinggi di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Provinsi Tahun 2016-2020, Kalimantan Timur jauh bahkan melampaui beberapa provinsi besar di Pulau Jawa seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
PDRB adalah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu.
Baca Juga
Adapun PDRB Kalimantan Timur pada periode 2016-2020 berturut-turut Rp145,3 juta, Rp165,5 juta, Rp174,1 juta, Rp175,2 juta, dan Rp160 juta.
Sementara itu, tiga provinsi di Pulau Jawa tersebut mencatatkan PDRB tidak lebih dari Rp60 juta pada periode yang sama.
Tercatat, hanya DKI Jakarta provinsi di Pulau Jawa yang mampu melampaui Kalimantan Timur dari sisi PDRB per kapita pada periode tersebut yakni lebih dari Rp210 juta.
Adapun, pernyataan Edy yang akhirnya kontroversial tersebut merupakan bentuk protesnya terhadap pemerintah yang semakin serius memindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur melalui pengesahan RUU Ibu Kota Negara (IKN) di DPR RI beberapa waktu lalu.