Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Sebut Hasil Evaluasi PPKM Jawa Bali Jakarta Level 3, tapi …

Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa hasil penilaian dalam satu minggu terakhir, wilayah DKI Jakarta berstatus PPKM Level 3.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (27/9/2021). Luhut Binsar Pandjaitan memenuhi undangan Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi laporannya terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti terkait dugaan pencemaran nama baik./Antara
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (27/9/2021). Luhut Binsar Pandjaitan memenuhi undangan Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi laporannya terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti terkait dugaan pencemaran nama baik./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa hasil penilaian dalam satu minggu terakhir, wilayah DKI Jakarta berstatus PPKM level 3.

"Teater perang pandemi yang terjadi di DKI Jakarta menyebabkan asesmen situasi provinsi tersebut masuk ke dalam level 3," katanya dikutip dari YouTube Setpres, Senin (24/1/2022).

Namun, secara aglomerasi, pemerintah secara konsisten memberlakukan provinsi DKI Jakarta sebagai salah satu kesatuan wilayah aglomerasi di Jabodetabek yang saat ini berstatus PPKM level 2.

"Rincian level PPKM dapat dilihat di Inmendagri yang terbit hari ini," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Jakarta sebanyak 1.313 orang, dan didominasi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Dikutip dari akun @jsclab, Senin (24/1/2022), dari 1.333 kasus Omicron itu, sebanyak 854 adalah PPLN dan 459 kasus transmisi lokal. Berbeda dengan kasus aktif Covid-19 sebanyak 9.057 yang didominsi transmisi lokal.

Berikut tren kasus Covid-19 sepekan di DKI Jakarta:

Minggu 23 Januari

Kasus harian di Ibu Kota bertambah 1.739, total kumulatif menjadi 879.307.

Dari data itu, penambahan kasus harian terbanyak dari tansmisi lokal dibanding pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Secara lebih rinci, kasus harian transmisi lokal 1.460, dan PPLN 279.

Kasus aktif bertambah 1.212, sehingga total ada 9.057 orang yang masih dirawat dengan rincian: 1.900 PPLN, 7.166 transmisi lokal.

Kasus Omicron sebanyak 1.312 dengan rincian 854 PPLN, 459 lokal. Dari jumlah ini, kasus penularan Omicron di DKI Jakarta masih didominasi PPLN.

Sabtu, 22 Januari

Kasus harian bertambah 1.825, maka total kumulatif 877.568. Dari jumlah ini, sebanyak 297 PPLN, dan 1.528 lokal. Kasus aktif bertambah 1.364, total menjadi 7.840. Dari penambahan itu, sebanyak 297 PPLN, dan 1.528 kasus lokal.

Jumat, 21 Januari

Kasus harian bertambah 1.484, total menjadi 875.473 dengan rincin 231 PPLN, dan 1.253 lokal. Sementara, kasus aktif bertambah 834, total menjadi 6.476, terdiri dari 1.849 PPLN dan 4.633 kasus lokal. Kasus Omicron terdiri dari 827 PPLN dan 350 lokal.

Kamis, 20 Januari

Penambahan kasus harian 1.155 dengan rincian 249 PPLN dan 906 kasus lokal, maka total kumulatif 874.259. Kasus aktif bertambah 718, maka toal menjadi 5.642 orang dengan rincian 2.068 PPLN dan 3.589 kasus lokal.

Rabu, 19 Januari

Kasus harian bertambah 1.012 terdiri dari 267 PPLN dan 745 kasus lokal, total kumulatif 873.104. Kasus aktif bertambah 627, maka total kumulatif 4.927 dengan rincian 2.110 PPLN dan 2.820 kasus lokal. Kasus Omicron terdiri dari 663 PPN dan 325 kasus lokal.

Selasa, 18 Januari

Kasus harian bertambah 670 terdiri dari 222 PPLN dan 448 kasus lokal, maka total kumulatif 872.092. Kasus aktif bertambah 453, total kumulatif menjadi 4.297 terdiri dari 2.176 PPLN, dan 2.132 kasus lokal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper