Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biden Kirim Sinyal Rusia Segera Invasi Ukraina

Biden menggambarkan Presiden Rusia Vladimir Putin seorang pemimpin yang mencari kekuasaan di dunia pasca-Soviet.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden./Antara-Reuters
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joe Biden memperkirakan Rusia akan melakukan invasi ke Ukraina dengan dalih menjaga eksistensi negara itu, namun kembali mengingatkkan konsekuensi ekonomi yang signifikan jika serangan semacam itu terjadi.

Biden menyatakan skala serangan  akan menimbulkan respons yang setimpal. Apalagi kalau ada invasi skala penuh ke negara itu.

"Saya tidak begitu yakin apa yang akan dia lakukan. Akan tetapi dugaan saya adalah dia akan bergerak masuk. Dia akan melakukan sesuatu," kata Biden seperti dikutip CNN.com, Kamis (20/1/2022).

Biden menggambarkan Presiden Rusia Vladimir Putin seorang pemimpin yang mencari kekuasaan di dunia pasca-Soviet. "Dia mencoba menemukan tempatnya di dunia antara China dan negara Barat," ujarnya.

Prediksi Biden tentang invasi itu adalah pernyataan paling tegas hingga saat ini. Amerika Serikat percaya Putin akan bergerak setelah mengumpulkan 100.000 tentara di sepanjang perbatasan Ukraina.

Setelah berbicara dengan Putin dua kali bulan lalu, Biden mengatakan dia yakin rekannya dari Rusia memiliki pemahaman yang baik tentang sanksi ekonomi yang sedang dia persiapkan untuk diberlakukan.

"Dia belum pernah melihat sanksi seperti yang akan saya jatuhkan jika dia bergerak, sanksi paling keras," katanya, menambahkan tingkat hukuman akan tergantung pada seperti apa invasi Rusia. Jika itu serangan kecil maka kita akhirnya harus berjuang tentang apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan, tambahnya.

“Tetapi jika mereka benar-benar melakukan apa yang mampu mereka lakukan dengan pasukan yang terkumpul di perbatasan maka hal itu akan menjadi bencana bagi Rusia dan ekonomi negara itu," katanya.

Sanksi itu termasuk membatasi transaksi Rusia di lembaga keuangan AS atau apa pun yang melibatkan denominasi dollar, kata Biden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper