Bisnis.com, JAKARTA - AS dan Jepang menhimbaun warganya menjauh dari pantai Pasifik sebagai tindakan pencegahan terhadap gelombang tsunami yang disebabkan oleh letusan gunung berapi di Pasifik Selatan.
Hal ini menyusul terjadinya letusan gunung berapi bawah laut yang besar menyebabkan gelombang lebih dari satu meter menabrak Tonga.
Letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha?apai terdengar di Pasifik Selatan, dan akhirnya sampai ke AS.
Banyak bagian Tonga, yang ibukotanya hanya 65km (40 mil) selatan letusan, tertutup abu dan mengalami pemadaman listrik, saluran telepon, dan layanan internet yang hampir total. Tingkat cedera atau kerusakan masih belum jelas.
Rekaman media sosial menunjukkan air mengalir melalui gereja dan beberapa rumah, dan saksi mata mengatakan abu jatuh di ibu kota, Nuku'alofa.
Video di media sosial menunjukkan kemacetan lalu lintas ketika orang-orang mencoba melarikan diri dari daerah dataran rendah dengan mobil.
Baca Juga
Di Jepang, tsunami setinggi 1,2 meter tercatat di distrik Kominato di Pulau Amami-Oshima di Prefektur Kagoshima pada pukul 23:55 (14:55 GMT) pada hari Sabtu.
Begitu dahsyatnya letusan awal delapan menit yang bisa terdengar sebagai "suara guntur yang keras" di Fiji, lebih dari 800 km jauhnya, menurut pejabat di ibu kota, Suva.
Pemerintah Fiji mengeluarkan peringatan tsunami dan membuka pusat evakuasi bagi masyarakat di wilayah pesisir. Vanuatu, negara kepulauan lain di Pasifik, mengeluarkan peringatan serupa.
Prof Shane Cronin, seorang ahli vulkanologi di Universitas Auckland, mengatakan letusan itu adalah salah satu yang terbesar di Tonga dalam 30 tahun terakhir.
"Ini adalah peristiwa yang cukup besar - ini salah satu letusan paling signifikan dalam dekade terakhir setidaknya," katanya dilansir dari BBC.
Seorang juru bicara pemerintah Australia mengatakan perdana menteri dan menteri luar negeri sedang memantau situasi dan siap memberikan dukungan jika diminta.
Peringatan tsunami telah dikeluarkan untuk sebagian pantai timur Australia dan Tasmania.
Di Selandia Baru, yang berjarak lebih dari 2.300 km dari Tonga, Badan Manajemen Darurat Nasional mengatakan daerah pesisir di pantai utara dan timur Pulau Utara dapat melihat "arus kuat dan tidak biasa serta gelombang tak terduga di pantai".